REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Islam Negeri (UIN) Bukittinggi, Sumatera Barat, bersama Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sumbar, dan Gerakan Pemuda Tani (Gempita) Korwil Sumbar, memanen padi bersama di demplot padi organik. Kegiatan ini merupakan upaya nyata dalam menjaga ketahanan pangan daerah, yang berlangsung pada Senin (10/11).
Panen raya ini digelar di Dusun Halalang, Jorong Kambing VII, Nagari Gaduik, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam. Acara tersebut juga turut disaksikan oleh tokoh adat setempat yang memberikan dukungan penuh terhadap inovasi pertanian ini.
Menurut Ketua KTNA Sumbar Asnal Zakri, secara kasat mata, hasil panen padi jenis 'kuruik kusuik' yang menggunakan pupuk organik cair Herdanic ini menunjukkan keunggulan signifikan dibandingkan padi sejenis yang ditanam secara konvensional.
"Saya mengamati proses tumbuhnya dari awal sampai panen, hasilnya cukup bagus. Rata-rata tingginya mencapai 130 sentimeter, dan jumlah anakannya sangat banyak, bisa mencapai 60 hingga 70 anakan per rumpun. Malainya juga terlihat lebih panjang," ungkap Asnal.
Terkait tingkat kebernasan, Asnal menambahkan bahwa butiran padi yang dihasilkan cukup gemuk dan padat, menjanjikan hasil panen yang berkualitas.
Padi organik merupakan sistem budidaya tanaman padi yang sepenuhnya menghindari penggunaan bahan kimia sintetis, baik itu pupuk anorganik (kimia), pestisida buatan, maupun herbisida.
Sebagai gantinya, petani mengandalkan bahan-bahan alami seperti pupuk kandang, kompos, pupuk hayati, dan pemanfaatan musuh alami untuk pengendalian hama.
Prinsip utama pertanian organik adalah menjaga dan meningkatkan kesehatan ekosistem tanah, keanekaragaman hayati, dan siklus biologi alami di lahan pertanian tersebut.
Proses budidaya padi organik sangat memperhatikan keberlanjutan lingkungan.
Petani menerapkan rotasi tanaman, penanaman tanaman penutup tanah, dan pengolahan limbah organik untuk mengembalikan nutrisi ke dalam tanah. Teknik ini tidak hanya menghasilkan beras yang lebih aman dikonsumsi karena bebas residu kimia, tetapi juga berkontribusi pada perlindungan lingkungan jangka panjang, mencegah pencemaran air dan tanah yang sering disebabkan oleh limpasan bahan kimia pertanian konvensional.
sumber : Antara

2 hours ago
3

















































