Langgar Gencatan Senjata, Israel Kembali Bunuh Anak Gaza

2 hours ago 2

Warga Palestina menyalakan api untuk mengusir nyamuk di tengah kehancuran akibat serangan udara dan darat Israel di lingkungan Sheikh Radwan di Kota Gaza, Senin, 10 November 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Tentara penjajah Israel terus menghancurkan rumah-rumah warga Palestina di lingkungan Zeitoun, tenggara Kota Gaza, sekaligus melancarkan serangan udara besar-besaran di kota selatan Khan Younis. Seorang anak Gaza juga syahid ditembak pada Senin terlepas status gencatan senjata yang disepakati Israel dan Hamas pada Oktober.

Koresponden kantor berita WAFA melaporkan bahwa tentara penjajah terus menghancurkan rumah-rumah di lingkungan Zeitoun, sementara kendaraan militernya melakukan penembakan besar-besaran di timur kota, dan berbagai jenis drone terbang di bagian barat kota.

Pesawat-pesawat tempur Israel juga melancarkan serangan udara yang intens dan berat di wilayah utara dan timur Khan Younis, sementara artileri tentara Israel telah menembakkan beberapa rudal ke wilayah Zanna, timur laut kota tersebut.

Dua warga Palestina, termasuk seorang anak, syahid pada Senin dalam serangan pesawat tak berawak Israel di timur Khan Younis di Jalur Gaza selatan. Sumber medis melaporkan bahwa keduanya syahid ketika sebuah drone menargetkan sekelompok warga sipil di kota Bani Suheila, sebelah timur Khan Younis.

Sejak perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada tanggal 11 Oktober, Israel terus melanggar perjanjian tersebut dan melakukan kekejaman lebih lanjut di seluruh Jalur Gaza. Korban jiwa meningkat menjadi 243 orang, dengan 619 orang luka-luka dan 528 jenazah ditemukan.

Hal ini menjadikan jumlah total warga Palestina yang terbunuh sejak dimulainya genosida Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2013, menjadi 69.178 orang, dan 170.690 orang terluka.

Hamas mengutuk “pelanggaran harian dan terus-menerus” yang dilakukan Israel sejak gencatan senjata diberlakukan bulan lalu, dan menuduh Israel mempertahankan kampanye pemboman dan penghancuran di seluruh wilayah kantong yang terkepung.

Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di Telegram pada hari Senin, kelompok tersebut mengatakan serangan Israel telah menewaskan 271 orang, lebih dari 90 persen di antaranya warga sipil, dan melukai 622 lainnya sejak gencatan senjata mulai berlaku pada 10 Oktober.

Militer Israel mengatakan warga Palestina yang terbunuh pada hari Senin merupakan “ancaman langsung” terhadap pasukannya. Pasukan Israel juga secara sistematis menghancurkan rumah-rumah di dalam apa yang disebut “garis kuning”, batas penarikan sementara yang disepakati dalam gencatan senjata.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|