Tujuh Siswa SMAN 15 Jakarta Alami Gejala Keracunan Usai Santap MBG

2 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak tujuh orang siswa di SMAN 15 Jakarta diduga mengalami keracunan usai menyantap makan bergizi gratis (MBG) pada Selasa (23/8/2025). Sebanyak tiga orang di antaranya sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.

Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang membenarkan adanya sejumlah siswa yang diduga mengalami keracunan usai menyantap MBG di SMAN 15 Jakarta. Anak-anak itu disebut mengalami gejala mual usai makan makanan bergizi gratis.

"Itu tujuh orang, tiga orang di RSUD, empat orang di UKS. Gejalanya apa? Mual-mual, sakit perut aja," kata Nanik saat dikonfirmasi Republika di Jakarta, Selasa malam WIB.

Menurut dia, kepala satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) terkait sudah mendatangi rumah sakit yang menangani para siswa yang diduga keracunan itu pada Selasa siang. Namun, para siswa yang sempat dirawat itu disebut sudah diperbolehkan pulang ke rumahnya masing-masing.

"Yang di RSUD pulang, yang di UKS pulang. Tinggal satu orang ketemu, dan juga itu mau pulang," ujar Nanik. Dia menjelaskan, makanan yang didistribusikan di SMAN 15 Jakarta dimasak oleh para petugas di SPPG kawasan Sunter, Jakarta Utara.

SPPG itu disebut memasak 3.499 porsi makanan dengan menu mi, ayam suwir, dan buah semangka, pada hari ini. Sebanyak 641 porsi di antaranya didistribusikan ke SMAN 15 Jakarta.

Nanik mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya, menu makan yang didistribusikan sudah sempat dimakan untuk sarapan oleh para petugas di dapur sebelum didistribusikan. Menurut dia, tidak ada gejala apapun yang dirasakan para petugas usai menyantap makanan tersebut.

"Kami tidak menafikan, bukan karena, oh kecil segitu, tidak menafikan. Tapi tentu menjadi perhatian kami. Ini kan masih simpang siur. Apakah benar karena makan MBG atau yang lain?" ujar Nanik.

Meski demikian, Nanik menambahkan, BGN tetap mengambil sampel makanan untuk diuji oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Menurut dia, hasil uji laboratorium itu kemungkinan baru bisa diketahui selama tiga hingga tujuh hari.

"Yang jelas, alhamdulillah, yang diduga kena racun atau apa namanya, yang korban yang tujuh orang itu, sudah pulang semua dari tadi siang pukul 1 (siang)," ujar komisaris PT Pertamina tersebut.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|