Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump.
REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump melontarkan kritik keras terhadap agenda perubahan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dalam pidatonya, Trump menuding prediksi-prediksi lembaga internasional itu soal pemanasan global tidak terbukti dan menyebutnya sebagai “penipuan terbesar” terhadap masyarakat dunia.
"Ini adalah penipuan terbesar yang pernah dilakukan terhadap dunia, menurut saya. Perubahan iklim, apa pun yang terjadi, Anda terlibat di dalamnya. Tidak ada lagi pemanasan global, tidak ada lagi pendinginan global," tegas Trump dalam Sidang Umum PBB, Selasa (23/9/2025).
Trump menyitir sejumlah pernyataan pejabat PBB pada era 1980-an yang menurutnya keliru. Ia menyebut Direktur Eksekutif Program Lingkungan PBB tahun 1982 yang memprediksi bencana global tak terpulihkan akibat perubahan iklim pada tahun 2000.
“Pejabat PBB lainnya juga menyatakan pada 1989 bahwa dalam satu dekade negara-negara utuh bisa hilang dari peta karena pemanasan global. Tapi tidak terjadi,” kata Trump.
Menurutnya, isu perubahan iklim hanya berganti nama dari “pendinginan global” ke “pemanasan global”, dan kini menjadi “perubahan iklim” agar apa pun kondisinya tetap bisa diklaim benar.
"Jadi sekarang mereka cukup menyebutnya perubahan iklim karena dengan cara itu mereka tidak bisa salah,” ujarnya.
Trump menegaskan prediksi perubahan iklim yang kerap dijadikan dasar kebijakan internasional bersifat menyesatkan.
"Semua prediksi yang dibuat oleh PBB dan banyak pihak lainnya, sering kali karena alasan yang buruk, ternyata salah,” tegasnya.