Pembangunan Pos Damkar di Prambanan Segera Dimulai

1 hour ago 2

Pembangunan Pos Damkar di Prambanan Segera Dimulai Petugas Pemadam Kebakaran masih di sekitar lokasi seusai memadamkan api di kompleks Ruko Casa Grande, Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Sleman, Jumat (25/3/2022). - Harian Jogja - Lugas Subarkah

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Sleman lewat Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) telah menandatangani kontrak pembangunan Pos Pemadam Kebakaran (Damkar) di Kalurahan Madurejo, Kapanewon Prambanan, Sleman, Kamis (25/9/2025). Dengan begitu, pembangunan bisa segera dimulai.

Kepala DPUPKP Sleman, Taupiq Wahyudi, mengatakan durasi pembangunan Pos Damkar tersebut selama tiga bulan atau hingga 25 Desember 2025.

“Mungkin hari ini penyedia sudah ke lapangan, mulai action [menyediakan material],” kata Taupiq ditemui di Komplek Pemda Sleman, Jumat (26/9/2025).

BACA JUGA: Kejati Geledah Rumah ESP, Eks Kepala Diskominfo Sleman

Anggaran pembangunan bersumber dari APBD Murni 2025 dengan nominal Rp1 miliar lebih. Telah dianggarkan sejak awal tahun, Taupiq mengakui ada keterlambatan jadwal rencana pembangunan.

Tanah yang digunakan Pos Damkar tersebut berstatus tanah kas desa (TKD). Taupiq mengaku persoalan perizinan tanah sudah selesai. Arsitektur Pos Damkar ini sama dengan Pos Damkar Godean.

Pembangunan Pos Damkar di Sleman Timur penting. Dia menyatakan response time 15 menit dapat tercapai apabila ada kejadian kebakaran di Sleman Timur.

“Meski pembangunan nanti masuk ke musim hujan, tidak akan ada masalah. Kecuali kalau infrastruktur air agak susah,” katanya.

Bidang Damkar Satpol PP Sleman mencatat kejadian kebakaran meningkat sejak empat tahun lalu. Pada 2020, angka kebakaran mencapai 99 kejadian, lalu 2021 mencapai 107 kejadian, kemudian 2022 mencapai 146 kejadian, 2023 mencapai 385 kejadian, dan 2024 mencapai 235 kejadian.

Infrastruktur sangat menentukan kecepatan penanganan kebakaran. Hal ini dibenarkan oleh Kepala Seksi Operasional dan Investigasi Bidang Damkar Satpol PP Sleman, Nawa Murtiyanto.

Nawa menjelaskan desain tata ruang permukiman ikut memengaruhi penanganan. Sebagai contoh, portal permanen yang dibangun di sejumlah wilayah menghambat mobilitas armada damkar.

Meski sudah ada Pos Damkar, petugas juga akan kesulitan mencapai response time tersebut apabila desain tata ruang tidak ramah armada damkar. Hal ini belum mempertimbangkan lalu lintas pada jam-jam sibuk.

Nawa mengaku petugas damkar bahkan pernah kehilangan waktu tujuh menit, karena damkar harus mengambil jalan memutar lantaran ada portal permanen yang menghalangi armada. Ketika tiba di lokasi kejadian, rumah ludes terbakar dan satu nyawa tidak dapat diselamatkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|