Gebyar UMKM Kulonprogo 2025 Hadirkan 120 Pelaku Usaha

1 hour ago 2

Gebyar UMKM Kulonprogo 2025 Hadirkan 120 Pelaku Usaha Sejumlah stand di Gebyar UMKM Kulonprogo yang mulai didatangi pengunjung di hari pertama, Jumat (26/9/2025). - Harian Jogja - Khairul Ma'arif

KULONPROGO—Gebyar UMKM Kulonprogo 2025 kembali digelar di Alun-alun Wates, Jumat (26/9/2025) hingga Sabtu (4/10/2025). Pada edisi ketiga ini, sebanyak 120 pelaku usaha turut ambil bagian dengan menawarkan produk mulai dari kuliner, kerajinan hingga fesyen.

Kegiatan tahunan yang didukung Dana Keistimewaan (Danais) DIY tersebut membagi peserta dalam dua sesi. Sesi pertama berlangsung pada 26–30 September dengan 60 pelaku usaha, sementara sesi kedua dilaksanakan 1–4 Oktober dengan jumlah peserta yang sama.

Dinas Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DisperinkopUKM) Kulonprogo yang berwenang menyelenggarakan Gebyar UMKM memastikan pelaku usaha yang turut serta merupakan warga asli Kulonprogo. Kepala DisperinkopUKM Kulonprogo, Iffah Muffidati, mengatakan Gebyar UMKM tahun ini sedikit berbeda dibanding edisi sebelumnya. Gebyar UMKM tahun ini berkolaborasi dan sinergi dengan Manunggal Fair 2025 yang menjadi rangkaian hari jadi Kulonprogo ke-74. "Kegiatan kita Gebyar UMKM 2025 dengan sumber anggaran Danais. Kita dengan binaan-binaan UMKM Kulonprogo ada 120 UMKM binaan dengan tenda-tenda yang sudah disiapkan," katanya, Jumat (26/9/2025).

BACA JUGA: Kasus Keracunan MBG, Polri Turunkan Tim Bareskrim

"Tenda yang kami siapkan gratis untuk pelaku UMKM karena pakai Danais sebagai dorongan promosi bagi pelaku usaha Kulonprogo," tambahnya. Iffah menegaskan, pelaku usaha yang turut serta dalam Gebyar UMKM 2025 harus warga Kulonprogo. Menurutnya, pelaku usaha yang dapat ikut Gebyar UMKM melalui seleksi dari database yang dimiliki DisperinkopUKM Kulonprogo.

Dia menuturkan, pelaku usaha yang ikut serta Gebyar UMKM juga rutin mendapat pelatihan dan pendampingan dari DisperinkopUKM. "Legalitas mereka pelaku UMKM seperti NIB, PIRT, BPOM, sertifikasi halal menjadi dasar seleksi untuk ikut serta Gebyar UMKM yang baru tahun ini dibarengkan dengan Manunggal Fair," ucapnya. Gebyar UMKM selain promosi juga sebagai pesta rakyat bagi Kulonprogo.

Menurut Iffah, Gebyar UMKM ini sebagai unjuk diri, kemampuan dan potensi sehingga bisa percaya diri. Ketika sudah percaya diri dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang dijual. Gebyar UMKM ini juga sebagai sarana uji diri terhadap produk yang dihasilkan bagi para pelaku usaha yang turut serta.

"Progres naik kelas mulai dari uji diri, unjuk diri dengan hasil percaya diri sehingga pelaku UMKM bisa growth up," ucap Iffah. Menurutnya dalam Gebyar UMKM ini juga ditekankan kepada pelaku usaha yang ikut agar meningkatkan penjualan secara online atau digital. Setiap pelaksanaan Gebyar UMKM selalu dimonitor dan dicatat geliat usahanya. Itu akan menjadi dasar pelaporan sehingga bisa menjadi evaluasi untuk tahun ke depan.

Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho saat mengunjungi sejumlah stand pelaku usaha di Gebyar UMKM. - Harian Jogja/Khairul Ma'arif

Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho, menambahkan, Gebyar UMKM yang tahun ini diadakan berkolaborasi dengan Manunggal Fair diharapkan hasilnya lebih baik. Sebab semakin banyak orang yang melihat apalagi pelaksanaannya di Alun-alun Wates. "Konsentrasi pelaku UMKM yang ikut Gebyar dari Kulonprogo," ungkapnya.

Aris menuturkan, pandangan terhadap Danais itu hanya sekadar pesta. Padahal DIY yang menjadikan kebudayaan sebagai ruh kegiatan sehingga tidak hanya sekadar seni pertunjukan. Melainkan kuliner turut terlibat, pengetahuan teknologi juga terlibat.

"Aktivitas Danais itu tidak sekadar menghabiskan uang tetapi juga bagaimana menyentuh ekonomi dari masyarakat dalam hal ini di pelaku UMKM sehingga bisa menjadi pemantik kesejahteraan di Kulonprogo," bebernya. Dia pun meminta agar kegiatan Gebyar UMKM ini ada pencatatan terhadap perputaran uang, kunjungan yang datang, karena sangat penting sebagai dasar evaluasi. Ketika tidak dicatat dikhawatirkan kurang bermanfaat sehingga perlu ada catatan terhadap jumlah kunjungan dan perputaran uang. (Advertorial)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|