Margin Bunga Bersih Turun, Laba Maybank (BNII) Kok Bisa Naik 77%?

7 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia — PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 989,39 miliar, naik 77,26% secara tahunan (yoy). 

Capaian laba itu tidak sejalan dengan kinerja bisnis utama bank sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Pendapatan bunga tercatat sebesar Rp 9,96 triliun, naik 3,17% yoy. Pada periode yang sama beban bunga naik lebih tinggi, yakni 6,37% yoy menjadi Rp 4,41 triliun. 

Alhasil pendapatan bunga bersih bank hanya naik 0,74% yoy menjadi Rp 5,55 triliun. Hal tersebut seiring dengan margin bunga bersih (NIM) yang turun 16 basis poin (bps) menjadi 4,3%. 

Akan tetapi pendapatan nonbunga meningkat 10,7% yoy menjadi Rp1,58 triliun, didukung utamanya oleh pendapatan global markets (GM) yang naik signifikan sebesar 618,3% yoy menjadi Rp300 miliar yang disumbang dari perdagangan valas dan efek. Secara keseluruhan, gross operating income meningkat 2,9% menjadi Rp6,95 triliun.

Sementara itu, beban bunga perusahaan yang naik paling kencang berasal dari pinjaman yang diterima bank sebesar Rp 979,97 miliar, tumbuh 38,01% yoy. 

Adapun total kredit yang disalurkan Maybank Indonesia turun sebesar 1,6% yoy menjadi Rp120,42 triliun. Hal itu sejalan dengan rebalancing portfolio kredit yang dilakukan.

Tercatat kredit ritel dan nonritel Community Financial Services (CFS) tumbuh 7,8% yoy menjadi Rp86,05 triliun. Kredit CFS Nonritel naik 10,1% yoy menjadi Rp38,43 triliun, didukung pertumbuhan kredit komersial (Business Banking) sebesar 18,5% yoy, diikuti kredit SME+ yang tumbuh 6,4% yoy, dan Retail SME (RSME) yang naik 4,3% yoy.

Kredit CFS Ritel meningkat 6,1% yoy menjadi Rp47,62 triliun, didukung pertumbuhan sebesar 9,6% yoy pada pembiayaan otomotif, 2,4% pada kredit konsumer (Kartu Kredit dan KTA), serta 2,1% yoy pada kredit pemilikan rumah (KPR).

Kredit segmen Global Banking (GB) untuk Korporasi Lokal Skala Besar tumbuh 7,7% yoy menjadi Rp11,88 triliun. Bank menerapkan strategi rebalancing pada portofolio GB sehubungan dengan low-yielding corporate loans yang turun 29,8% yoy, sehingga total kredit GB turun 19,3%.

Non-performing loan (NPL) berada di level 2,4% (gross) dan 1,5% (net) pada September 2025, membaik dibandingkan 2,9% (gross) dan 1,7% (net) pada September 2024.

Simpanan nasabah tumbuh 13,2% yoy. Giro dan tabungan masing-masing tumbuh 19,3% dan 0,9%. Sementara deposito Berjangka mengalami peningkatan sebesar 14,4% pada sembilan bulan 2025. Dengan begitu, rasio CASA tercatat 52,3% pada September 2025.

Likuiditas bank masih terbilang longgar dengan loan to deposit ratio (LDR) sebesar 77,5%, Liquidity Coverage Ratio (LCR) Bank saja sebesar 163,6%, jauh di atas ketentuan minimum 100%, dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) bank only sebesar 118,7%.

Total aset meningkat 4,6% yoy menjadi Rp 5,28 triliun, didorong oleh kenaikan sebesar 28,8% yoy pada aset produktif lainnya, terutama dari portofolio surat berharga.

Tercatat di tengah kontraksi kredit, surat berharga yang dimiliki Maybank naik 64,86% yoy menjadi Rp 45,22 triliun. 


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Laba Permata Bank (BNLI) Naik 7,56% Jadi Rp1,64 T di Semester I-2025

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|