IHSG Berbalik Menguat Usai Pengumuman Pertumbuhan Ekonomi 5,04 Persen

3 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik menguat setelah pengumuman data pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,04 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal III 2025.

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, mengatakan tren tersebut mengindikasikan ekspektasi positif dari pelaku pasar. “Iya, (pertanda baik IHSG menguat setelah pengumuman). Ekspektasi pasar berarti melihat hasil ini lebih baik. Tadi kan bisa kelihatan ya,” kata Iman saat ditemui dalam acara Economic Outlook: Tahun 2026, Tahun Ekspansi di Jakarta, Rabu (5/11/2025).

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Pada perdagangan Rabu pagi, IHSG sempat dibuka melemah 28,31 poin atau 0,34 persen ke posisi 8.213,60. Sementara indeks LQ45 turun 2,36 poin atau 0,28 persen ke posisi 839,48. Namun, hingga penutupan sesi I, IHSG berbalik ke zona hijau dengan penguatan 21,21 poin atau 0,26 persen ke level 8.263,12.

Data RTI Business mencatat sebanyak 349 saham terkoreksi, 266 saham menguat, dan 192 saham tidak berubah. Total 22,32 miliar saham berpindah tangan dengan 1,28 juta kali transaksi, senilai Rp9,57 triliun.

Sebelumnya, pelemahan IHSG pada awal perdagangan diduga dipicu sikap tunggu pelaku pasar terhadap rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III 2025 dari Badan Pusat Statistik (BPS). Konsensus memperkirakan pertumbuhan sekitar 5,01 persen (yoy), sedikit lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya.

BPS akhirnya melaporkan ekonomi Indonesia tumbuh 5,04 persen (yoy) pada triwulan III 2025, dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga konstan mencapai Rp3.444,8 triliun, naik dari Rp3.279,5 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa sebelumnya memperkirakan IHSG berpotensi menembus rekor 9.000 pada akhir 2025. Ia menilai tren penguatan IHSG yang masih bertahan di level 8.000 meski sempat diprediksi melemah, menunjukkan kepercayaan investor terhadap arah kebijakan pemerintah.

“Investor kini secara aktif menganalisis arah kebijakan yang disampaikan pemerintah, termasuk dari sisi fiskal, sebagai dasar menentukan portofolio saham mereka,” ujarnya.

Purbaya menegaskan, pemerintah terus berupaya menjaga optimisme di pasar agar kinerja investasi tetap positif.

sumber : Antara

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|