Warga DIY Diminta Waspada Hujan Lebat dan Bencana Hidrometeor

1 hour ago 1

Warga DIY Diminta Waspada Hujan Lebat dan Bencana Hidrometeor Ilustrasi. - Freepik

Harianjogja.com, JOGJA— BMKG memperingatkan hujan sedang hingga lebat di DIY. Potensi banjir, longsor, angin kencang meningkat selama sepekan ke depan.

Forecaster Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Arum Adha, mengatakan prakiraan sepekan ke depan DIY masih berpotensi dilanda hujan sedang hingga lebat.

Menurutnya, potensi hujan sedang hingga lebat dapat terjadi di wilayah Kabupaten Sleman bagian Utara, Kabupaten Kulonprogo bagian Utara, dan Kabupaten Gunungkidul bagian Utara.

"Hal ini terjadi karena memang seluruh DIY sudah masuk musim penghujan," ucapnya, Selasa (11/11/2025).

Dia mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang. Menurutnya, kondisi ini berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, puting beliung, pohon tumbang, ataupun sambaran petir.

"Terutama bagi masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," jelasnya.

Melansir dari JIBI/Bisnis.com, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa peningkatan intensitas hujan dipicu oleh aktifnya berbagai faktor dinamika atmosfer berskala global, regional, hingga lokal.Gabungan dinamika atmosfer tersebut diprediksi meningkatkan potensi cuaca ekstrem dan dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

"Beberapa faktor utama yang berperan pada dinamika cuaca periode ini antara lain Siklon Tropis FUNG-WONG, aktivitas Madden–Julian Oscillation (MJO), serta gelombang atmosfer Kelvin dan Rossby Ekuator yang diprediksi masih aktif di wilayah Indonesia hingga pertengahan November 2025," ujarnya.

Siklon Tropis FUNG-WONG, yang saat ini berada di Laut Filipina timur dan bergerak ke arah barat laut menuju Luzon, memberikan dampak tidak langsung berupa peningkatan pertumbuhan awan hujan dan kecepatan angin (>25 knot) di wilayah Kalimantan Utara, Sulawesi, Maluku, hingga Papua bagian utara.

Sementara itu, kombinasi aktivitas MJO fase 5 (Maritime Continent) dengan gelombang Rossby Ekuator dan Kelvin turut meningkatkan pembentukan awan konvektif di sebagian besar wilayah Indonesia bagian barat, tengah, dan timur selama sepekan ke depan.

Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, memprakirakan adanya potensi cuaca ekstrem yang signifikan di sebagian besar wilayah Indonesia pada periode 10–16 November 2025.

Berdasarkan analisis BMKG, potensi hujan sedang hingga lebat pada 10–12 November 2025 berpotensi terjadi di sebagian besar Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua, DKI Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, dan Nusa Tenggara.

Adapun potensi hujan lebat–sangat lebat (SIAGA) berpotensi terjadi di Aceh, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, Papua Selatan, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.

"Untuk potensi angin kencang diprediksi terjadi di wilayah Banten, Bengkulu, Lampung, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera Barat," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|