Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Bisa Tercapai Jika ...

2 hours ago 9

Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di New Priok Container Terminal One, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (6/8/2025). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,12 persen (yoy) pada triwulan II 2025 atau mengungguli capaian pada triwulan sebelumnya yakni 4,87 persen.

Oleh: Buya Anwar Abbas*) 

Pernyataan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Dian Ediana Rae cukup mengejutkan. Ia mengatakan, jumlah fasilitas kredit yang belum ditarik (undisbursed) oleh nasabah dari dunia perbankan mencapai Rp2.304 triliun.

Menurut Dian Ediana, biasanya realisasinya menjelang akhir tahun. Bila angka sebesar ini bisa direalisasikan, tentu akan sangat besar dampaknya bagi pertumbuhan dan pemerataan ekonomi nasional.

Peluang lapangan kerja akan meningkat dengan tajam sehingga pengangguran bisa berkurang signifikan. Demikian pula, pendapatan dan daya beli masyarakat secara aggregat tentu akan meningkat sehingga diharapkan pada awal tahun 2026 keadaan ekonomi nasional sudah semakin membaik.

Untuk itu, yang perlu dilakukan adalah, pertama, membuat nasabah dan pihak perbankan sama-sama berani merealisasikan rencana usaha yang sudah mereka buat. Kedua, pihak pemerintah dan masyarakat pun harus bisa membantu dunia usaha agar mereka yakin, usaha mereka dapat berhasil.

Untuk itu, perlu ada dialog antara dunia usaha, perbankan, pemerintah, dan masyarakat. Ini bertujuan mengkaji semua hal yang terkait dengan masalah investasi dan perekonomian nasional.

Dengan begitu, kita sebagai bangsa secara bersama-sama dapat mendorong dan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional menjadi 8 persen, seperti yang sudah ditargetkan Presiden RI Prabowo Subianto.

Memang , jika pertumbuhan ekonomi kita hanya stagnan di angka 5 persen, akan sangat sulit bagi kita sebagai bangsa untuk menjadikan negeri ini maju, sesuai yang sama-sama kita harap dan cita-citakan.

*) Dr H Anwar Abbas MM MAg atau yang akrab disapa Buya Anwar Abbas merupakan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat. Dosen tetap Prodi Perbankan Syariah FEB UIN Syarif Hidayatullah ini juga adalah Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang UMKM, Pemberdayaan Masyarakat, dan Lingkungan Hidup.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|