REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Meski surga berlimpah kenikmatan, ternyata ada sekelompok orang yang meremehkan dan enggan masuk ke dalamnya. Mereka adalah orang-orang yang menganggap pemikirannya yang paling benar dan merasa hebat sendiri.
Berikut adalah gambaran tentang orang tersebut.
1. Orang Kafir Quraisy yang Mengejek Nabi Muhammad
Ketika Rasulullah ﷺ menggambarkan kenikmatan surga, sebagian orang kafir Quraisy mengejek:
قَالُوٓا۟ أَءِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَٰمًا أَءِنَّا لَمَبْعُوثُونَ
qālū a iżā mitnā wa kunnā turābaw wa ‘iẓāman a innā lamab’ụṡụn
82. Mereka berkata: “Apakah betul, apabila kami telah mati dan kami telah menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar akan dibangkitkan?
Allah kemudian menceritakan komentar orang-orang kafir yang merespons dakwah Nabi Muhammad untuk memeluk tauhid,
لَقَدْ وُعِدْنَا نَحْنُ وَءَابَآؤُنَا هَٰذَا مِن قَبْلُ إِنْ هَٰذَآ إِلَّآ أَسَٰطِيرُ ٱلْأَوَّلِينَ
laqad wu’idnā naḥnu wa ābā`unā hāżā ming qablu in hāżā illā asāṭīrul-awwalīn
83. Sesungguhnya kami dan bapak-bapak kami telah diberi ancaman (dengan) ini dahulu, ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu kala!”.
Hal sama juga Allah ceritakan perkataan orang kafir sebagaimana tertulis dalam Al Anfal ayat 31
وَإِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتُنَا قَالُوا۟ قَدْ سَمِعْنَا لَوْ نَشَآءُ لَقُلْنَا مِثْلَ هَٰذَآ ۙ إِنْ هَٰذَآ إِلَّآ أَسَٰطِيرُ ٱلْأَوَّلِينَ
Arab-Latin: wa iżā tutlā ‘alaihim āyātunā qālụ qad sami’nā lau nasyā`u laqulnā miṡla hāżā in hāżā illā asāṭīrul-awwalīn
Artinya: 31. Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami, mereka berkata: “Sesungguhnya kami telah mendengar (ayat-ayat yang seperti ini), kalau kami menhendaki niscaya kami dapat membacakan yang seperti ini, (Al Quran) ini tidak lain hanyalah dongeng-dongengan orang-orang purbakala”.