1 hour ago
1
Sejumlah pengunjuk rasa terlibat bentrokan dengan personel Brimob di depan Markas Satbrimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025).
REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA -- Lembaga survei Median ikut menyoroti unjuk rasa di sejumlah kota, khususnya Jakarta pada akhir Agustus 2025, yang berujung rusuh. Median menggelar survei terkait pandangan publik terhadap unjuk rasa itu.
Proses pengambilan data berlangsung pada 8-13 September 2025. Direktur Eksekutif Median Rico Marbun menjelaskan, kuesioner berbasis Google Form disebarkan melalui Meta dengan target pengguna aktif antara 17-60 tahun.
Menurut Rico, form pertanyaan disebar ke seluruh provinsi dan hasilnya terkumpul 643 responden. Hasil survei dimaksudkan untuk menggali pengguna media sosial (medsos) di Indonesia.
Ketika ditanya apakah responden tahu terhadap aksi demonstrasi, mayoritas mengetahuinya. "Mayoritas responden yakni 85,8 persen mengetahui aksi demonstrasi itu, dan tidak tahu 14,2 persen," kata Rico dalam paparan hacia survei di Jakarta, Senin (22/9/2025).
Adapun sumber informasi responden tahu informasi demonstrasi tertinggi berasal dari Facebook 72 persen, Instagram 67,2 persen, Tiktok 61,4 persen, televisi 58,5 persen, dan Youtube 44,9 persen. Responden menjawab tahu aksi unjuk rasa dari portal berita 35 persen, pembicaraan dengan teman 30 persen, X 28,9 persen, dan melihat langsung 17,1 persen. "Dan radio 8,1 persen," kata Rico.
