Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto meminta polemik soal Kereta Cepat Whoosh tak perlu diributkan. Dia menegaskan akan bertanggung jawab penuh terhadap proyek ini.
Prabowo pun menyebut sudah mempelajari secara detail proyek ini. Dia menegaskan proyek Kereta Cepat Whoosh tidak ada masalah dan tak perlu diributkan.
"Kemudian enggak usah khawatir, apa itu ribut-ribut utang Whoosh? Saya sudah pelajari masalahnya. Tidak ada masalah, saya tanggung jawab nanti utang itu Whoosh semuanya," ungkap Prabowo saat berpidato dalam peresmian di Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta, Rabu (5/11/2025).
Prabowo pun meminta masalah Kereta Cepat Whoosh jangan dipolitisasi dan bikin rakyat Indonesia cemas.
"Jadi jangan khawatir, saya sampaikan semua, saya sudah pelajari masalahnya. Indonesia sanggup dan itu wajar semuanya itu ya. Jangan dipolitisasi, jangan kita menari di gendang orang (cek). Mungkin ada pihak-pihak dari enggak tahu dari mana yang ingin selalu menimbulkan kecemasan rakyat. Enggak, tenang-tenang saja ya. Bangsa kita kuat, bangsa kita kaya," tegasnya.
Usai acara selesai, Prabowo kembali ditanya media soal keseriusan pemerintah untuk membayar utang Kereta Cepat Whoosh.
"Pokoknya enggak ada masalah, karena itu kita bayar mungkin Rp1,2 triliun per tahun. tetapi manfaatnya, mengurangi macet, mengurangi polusi, mempercepat perjalanan, ini semua harus dihitung," serunya.
Foto: Kereta Cepat Whoosh. (Dok. KCIC)
Kereta Cepat Whoosh. (Dok. KCIC)
Sama dengan sebelumnya, Prabowo menegaskan bahwa dia pasang badan dengan megaproyek ini. Dia pun mengungkapkan bahwa uang yang digunakan untuk membayar utang Kereta Cepat Whoosh adalah salah satunya dari uang hasil korupsi dan diselamatkan oleh negara.
"Jadi, sudahlah, saya sudah katakan presiden Republik Indonesia yang ambil alih tanggung jawab. Jadi tidak usah ribut, Kita mampu. Dan kita kuat," tegasnya lagi.
"Duitnya ada. Duit yang tadinya dikorupsi [setelah diambil negara] saya hemat, gak saya kasih kesempatan. Jadi saudara saya minta bantu saya semua, jangan kasih kesempatan koruptor-koruptor itu merajalela. Uang nanti banyak untuk kita untuk rakyat semua. Terima kasih," tutupnya.
Sebagai informasi, kereta cepat Whoosh dioperasikan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), perusahaan patungan antara konsorsium BUMN Indonesia, Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dengan 60% saham, dan mitra China 40%.
Proyek ini awalnya dianggarkan US$6,02 miliar (sekitar Rp97 triliun), sebagian besar dibiayai pinjaman dari China Development Bank (CDB) dengan bunga tahunan 2%. Namun, pembengkakan biaya sebesar US$1,2 miliar (sekitar Rp19,3 triliun) membuat CDB memperpanjang pinjaman baru dengan bunga lebih tinggi, 3,4%.
Kendati sudah beroperasi penuh sejak Oktober 2023, performa Whoosh belum sesuai harapan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, penjualan tiket sepanjang 2024 hanya mencapai 6,06 juta, jauh di bawah proyeksi pemerintah sebesar 31 juta penumpang per tahun. Akibatnya, PSBI menanggung kerugian hingga Rp4,19 triliun (sekitar US$251,8 juta) pada 2024, dan tambahan Rp1,63 triliun (sekitar US$100,8 juta) pada paruh pertama 2025.
(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Naik Kereta Cepat Whoosh ke Bandung, Prabowo Duduk Dekat Jendela
















































