Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah pesawat kargo milik UPS meledak dan jatuh sesaat setelah lepas landas dari Bandara Internasional Muhammad Ali, Louisville, Kentucky, pada Selasa (4/11/2025) waktu setempat.
Gubernur Kentucky Andy Beshear mengonfirmasi bahwa sedikitnya tiga orang tewas dan 11 lainnya terluka dalam kecelakaan yang memicu bola api besar di kawasan industri dekat bandara.
"Kami mengetahui ada korban luka yang sangat parah, dan jumlah korban kemungkinan akan bertambah seiring upaya pemadaman api yang masih berlangsung di sekitar area bandara," kata Beshear, dilansir Reuters.
Pesawat bermesin tiga itu dilaporkan sedang mengisi penuh bahan bakar untuk penerbangan selama delapan setengah jam menuju Honolulu. UPS menyatakan pesawat membawa tiga awak di dalamnya, dan pejabat federal mengatakan seluruhnya dikhawatirkan tewas.
Rekaman video yang ditayangkan stasiun televisi lokal WLKY, afiliasi CBS, memperlihatkan salah satu sayap pesawat tampak terbakar ketika baru lepas landas, sebelum akhirnya menabrak tanah dan meledak menjadi bola api raksasa. Beberapa bangunan di kawasan industri di luar landasan ikut terbakar, sementara asap hitam tebal membumbung tinggi di langit sore Louisville.
"UPS Flight 2976 jatuh sekitar pukul 5:15 sore waktu setempat pada Selasa, 4 November, setelah berangkat dari Bandara Internasional Muhammad Ali di Kentucky," kata Badan Penerbangan Federal AS (FAA) dalam pernyataannya.
Seorang sumber yang mengetahui penyelidikan mengatakan, salah satu fokus utama tim penyelidik adalah kemungkinan mesin pesawat terlepas sebelum tabrakan, menyusul laporan video yang menunjukkan serpihan di landasan.
Pakar keselamatan penerbangan AS sekaligus pilot, John Cox, mengatakan bahwa penyidik perlu mencari tahu mengapa pesawat bermesin tiga itu gagal tetap terbang meski hanya satu mesin yang terbakar.
"Itu terlalu besar untuk ukuran kebakaran mesin biasa," ujar Cox. "Api itu jauh lebih besar dari normal. Pesawat itu seharusnya bisa terus terbang dengan dua mesin, jadi sekarang kita perlu mencari tahu apa yang membuatnya gagal."
Wali Kota Louisville, Craig Greenberg, dalam unggahan media sosial sekitar pukul 7 malam waktu setempat mengatakan bahwa api masih berkobar di dekat bandara. Otoritas kota mengeluarkan perintah tetap di dalam rumah untuk seluruh lokasi dalam radius 5 mil dari bandara.
Catatan FAA menunjukkan pesawat yang terlibat dalam kecelakaan itu adalah MD-11 kargo berusia 34 tahun. Boeing, yang menghentikan produksi MD-11 setelah merger dengan McDonnell Douglas, menyatakan keprihatinan mendalam atas insiden tersebut dan akan memberikan dukungan teknis penuh terhadap proses investigasi.
Layanan pelacakan penerbangan Flightradar24 melaporkan pesawat itu telah beroperasi untuk UPS sejak 2006 dan sebelumnya pada hari yang sama sempat terbang dari Louisville ke Baltimore sebelum kembali. Data menunjukkan pesawat sempat mencapai ketinggian 175 kaki dan kecepatan 184 knot sebelum tiba-tiba menukik tajam.
UPS dalam pernyataannya mengatakan pihaknya belum dapat mengonfirmasi jumlah pasti korban jiwa atau luka akibat kecelakaan tersebut.
Juru bicara Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) mengatakan lembaganya akan memimpin penyelidikan dan telah mengirim tim ke lokasi kejadian. Biasanya, proses investigasi penuh NTSB memakan waktu 12 hingga 24 bulan sebelum menemukan penyebab pasti dan mengeluarkan rekomendasi keselamatan untuk mencegah insiden serupa di masa depan.
Bandara Internasional Louisville ditutup sepenuhnya setelah kecelakaan. Bandara tersebut merupakan markas utama UPS Worldport, pusat logistik udara terbesar di dunia milik UPS yang juga menjadi jantung operasional global perusahaan pengiriman tersebut. UPS sendiri merupakan pemberi kerja terbesar di Louisville, dengan sekitar 26.000 karyawan di kawasan itu.
Betsy Ruhe, anggota Dewan Metro Louisville yang wilayahnya mencakup bandara, mengatakan tragedi ini mengguncang masyarakat setempat yang sangat terikat dengan perusahaan pengiriman tersebut.
"Hati saya hancur untuk semua orang di UPS, karena ini adalah kota UPS," ujarnya dalam konferensi pers.
"Sepupu saya seorang pilot UPS. Rekan staf saya bermain tenis dengan pilot UPS. Magang di kantor saya bekerja malam di UPS untuk membayar kuliah. Kami semua mengenal seseorang yang bekerja di sana, dan sekarang semua orang saling mengirim pesan memastikan orang-orang terdekat mereka selamat. Sayangnya, beberapa pesan itu mungkin takkan pernah terjawab."
Kecelakaan ini juga diperkirakan akan mengganggu arus distribusi global UPS, yang melayani sejumlah pelanggan utama seperti Amazon, Walmart, dan Layanan Pos Amerika Serikat (USPS).
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Penampakan Denah 'Kursi Mukjizat' Kecelakaan Boeing 787 Air India
















































