Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan antara China dan Amerika Serikat (AS) dalam perang dagang yang berlangsung sengit selama beberapa bulan terakhir, tampaknya akan segera berakhir.
Pada pekan ini, pemerintahan Donald Trump mencabut kebijakan kontrol ekspor untuk software desain chip ke China. Aturan itu ditetapkan pada akhir Mei lalu dan mengguncang pasar.
Pasalnya, pelarangan penjualan software desain chip AS ke China menghilangkan kontribusi pendapatan sebanyak 10% bagi para pemain utama AS di sektor tersebut.
Trump akhirnya berubah pikiran untuk mengurangi ketegangan dengan China. Hal ini langsung memicu pertumbuhan positif bagi perusahaan-perusahaan desain chip asal AS.
Saham Synopsys naik 5,5% pasca pengumuman terbaru dari Trump. Analis memprediksi hubungan AS-China yang membaik juga bisa membuka jalan bagi Synopsys untuk mendapat persetujuan China atas pembelian firma software Ansys senilai US$35 miliar.
Tak cuma Synopsys, Cadence juga mencatat kenaikan saham 6,1% dan menembus rekor tertinggi US$330,09. Sementara itu, Ansys naik 3,5%.
Siemens yang merupakan perusahaan asal Jerman dan pemain terbesar ketika di industri tool otomasi desain elektronik juga ikut naik 1,5% di Frankfurt.
"Ini menandai menghangatnya hubungan dan gencatan senjata kecil dalam perang chip," kata Susannah Streeter, kepala keuangan dan pasar di Hargreaves Lansdown, dikutip dari Reuters, Jumat (4/7/2025).
Kendati demikian, pengumuman baru Trump hanya berpusat pada sektor software desain chip. Trump belum sepenuhnya membebaskan China dari ancaman blokir AS.
Pasalnya, kontrol ekspor untuk chip canggih dari perusahaan seperti Nvidia tetap ditegakkan.
"AS akan tetap khawatir tentang kecakapan teknologi yang dikembangkan China, dan penggunaan hak kekayaan intelektual AS," kata Streeter.
Pemerintahan Trump, seperti juga pemerintahan Biden di masa lalu, membatasi akses China terhadap chip canggih AS karena takut hal itu bisa memperkuat militer Beijing.
Kendati demikian, pelarangan akses chip canggih ini justru menjadi pedang bermata dua. Pasalnya, China makin kencang mengembangkan sendiri industri chip canggih di dalam negeri, didukung oleh subsidi pemerintahan Xi Jinping.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Umumkan Perang Lawan Amerika, Dunia Suram Raksasa Jadi Korban