Penumpang KRL Meledak, Subsidi Tiket Tembus Rp 1,7 Triliun

7 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengungkapkan kehadiran KRL Commuter Line di Jabodetabek sangat diharapkan oleh masyarakat, di mana jumlah pengguna KRL Commuter Line Jabodetabek tiap tahunnya semakin bertambah. Dudy mengungkapkan jumlah pengguna KRL Jabodetabek dari Januari hingga Oktober 2025 telah mencapai 280 juta penumpang.

"Dari Januari hingga Oktober 2025, KRL Jabodetabek telah melayani sekitar 280 juta penumpang," kata Dudy saat memberikan keterangan pers dalam peresmian Stasiun Tanah Abang Baru, Selasa (3/11/2025).

Oleh karena itu, pihaknya bersama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dan PT KAI Commuter akan terus menambah jumlah rangkaian yang terdiri atas 12 kereta.

Dudy menambahkan kapasitas rangkaian 12 kereta ini dapat menampung lebih banyak penumpang dibandingkan dengan rangkaian 10 kereta dan 8 kereta. Per keretanya dapat menampung sebanyak 300 penumpang, sehingga dalam satu rangkaian, dapat mengangkut sebanyak 3.600 penumpang.

"Kereta 12 gerbong itu, satu gerbongnya bisa melayani kurang lebih 300 penumpang. Bayangkan 300 penumpang seperti satu pesawat Boeing 737. Kalau satu rangkaian, itu kurang lebih sekitar 20 pesawat Boeing 737," jelas Dudy.

Selain itu, Kemenhub juga memberikan subsidi tiket kepada pengguna KRL Jabodetabek, di mana subsidi yang diberikan mencapai 60% dari harga tiket KRL. Kemenhub pun menyiapkan anggaran hingga Rp 1,7 triliun untuk kebutuhan subsidi ini.

Presiden Prabowo Subianto meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru pada Selasa, (4/11/2025). Kepala Negara tiba di Stasiun Tanah Abang Baru setelah sebelumnya menaiki Kereta Rel Listrik (KRL) dari Stasiun Manggarai. (Dok. BPMI)Foto: Presiden Prabowo Subianto meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru pada Selasa, (4/11/2025). Kepala Negara tiba di Stasiun Tanah Abang Baru setelah sebelumnya menaiki Kereta Rel Listrik (KRL) dari Stasiun Manggarai. (Dok. BPMI)
Presiden Prabowo Subianto meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru pada Selasa, (4/11/2025). Kepala Negara tiba di Stasiun Tanah Abang Baru setelah sebelumnya menaiki Kereta Rel Listrik (KRL) dari Stasiun Manggarai. (Dok. BPMI)

"Harga tiket KRL Jabodetabek, pemerintah mensubsidi sekitar 60% dari harga tiket KRL, kami siapkan anggaran subsidi sekitar Rp 1,7 triliun per tahun.

Sebelumnya, Dirut KAI Bobby Rasyid akan terus menambah jumlah rangkaian KRL Jabodetabek, seiring dari perhatiannya Presiden Prabowo Subianto akan semakin padatnya penumpang KRL di jam-jam sibuk.

"Kami akan tambah gerbong, perbaiki gerbong yang ada, intinya pengguna KRL atau Commuter di Jabodetabek harus aman, nyaman, bersih dan keselamatan adalah nomor satu. Itu pesan Pak Presiden ke kami," kata Bobby dalam konferensi persnya di Istana Negara, Senin (3/11/2025).

Sejauh ini, menurutnya, untuk KRL baru dari China di Jabodetabek, sudah ada 11 trainset yang beroperasi, dengan rincian empat trainset di jalur Bogor-Jakarta Kota dan tujuh trainset di jalur Cikarang-Tanah Abang-Pasar Senen-Cikarang.

Sementara itu, KRL baru buatan PT INKA (Persero), sudah ada empar trainset yang kini berada di Depo KRL Depok, dan keempat trainset tersebut masih dalam tahap uji coba teknis.

Ditargetkan, sebanyak 12 trainset KRL baru INKA akan beroperasi pada pertengahan Januari 2026.

"Jadi total sampai akhir tahun, kita akan operasikan 11 trainset KRL baru dari China. Nah, sementara dengan INKA kita sudah menerima 4 trainset, which is sekarang sedang kita lakukan uji teknisnya. Target dengan kereta INKA sampai dengan pertengahan tahun depan sudah akan beroperasi 12 trainset," ujarnya.

Sebagai informasi, KAI Commuter saat ini mengelola 1.072 unit Electric Multiple Unit (EMU) atau total 102 rangkaian Commuter Line yang beroperasi setiap hari di kawasan aglomerasi Jabodetabek.


(chd/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article KA Bromo Anggrek Anjlok di Subang, Menhub Terjun ke Lokasi

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|