Jreng! AS dan Tetangga RI Terjunkan Pasukan Besar-besaran di Dekat RI

3 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan di Laut China Selatan (LCS) kembali meningkat. Amerika Serikat (AS) bersama sekutunya menggelar latihan militer gabungan di wilayah sengketa tersebut, sementara Beijing merespons dengan memperkuat patroli laut dan udaranya di sekitar area yang diklaim.

Latihan bertajuk Maritime Cooperative Activity (MCA) itu melibatkan Filipina, Australia, dan Selandia Baru. Armada Ketujuh AS menyebut kegiatan tersebut sebagai bagian dari komitmen untuk memperkuat kerja sama menjaga kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.


"Latihan ini memperkuat interoperabilitas antara pasukan sekutu dan menegaskan pentingnya kebebasan navigasi di kawasan," kata Armada Ketujuh AS dalam pernyataan resmi, dikutip dari Newsweek, Senin (4/11/2025).

Namun, Beijing menilai langkah tersebut justru menimbulkan ketegangan baru. "Latihan perang yang melibatkan negara-negara nonregional, termasuk AS, secara serius merusak perdamaian dan stabilitas di Laut Cina Selatan," kata Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China dalam pernyataannya.

Laporan ABS-CBN Filipina menyebutkan, sedikitnya lima kapal perang China terdeteksi di sekitar lokasi latihan, termasuk satu kapal mata-mata Tipe 815A yang terekam dalam foto Angkatan Laut AS. Meski demikian, Angkatan Laut Filipina menegaskan kehadiran kapal China tidak mengganggu jalannya latihan.

Latihan MCA dilakukan di Zona Ekonomi Eksklusif Filipina dan diklaim sesuai hukum internasional.

"Negara-negara sekutu dan mitra menjunjung tinggi kebebasan navigasi dan hak terbang di perairan internasional," tegas Armada Ketujuh.

Kegiatan ini digelar menjelang pertemuan antara Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth dan Menteri Pertahanan China Laksamana Dong Jun di Malaysia. Dalam pertemuan itu, Hegseth menegaskan komitmen Washington untuk mempertahankan keseimbangan kekuatan di Indo-Pasifik.

"Saya menekankan kekhawatiran AS terhadap aktivitas China di Laut Cina Selatan, di sekitar Taiwan, dan terhadap sekutu kami di kawasan," tulis Hegseth lewat platform X.

Sementara itu, PLA menyatakan pihaknya terus memperkuat patroli di sekitar Huangyan Dao atau Betting Scarborough yang berada di dalam Zona Ekonomi Eksklusif Filipina.

"Fakta telah membuktikan bahwa Filipina adalah pembuat onar dalam isu Laut Cina Selatan dan perusak stabilitas regional," ujar Kolonel Senior Tian Junli, juru bicara Komando Teater Selatan PLA.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kapal Perang India Tiba-Tiba Masuk Laut China Selatan, Ada Apa?

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|