Kontaminasi Radio Aktif, Rantai Ekspor Sepatu Indonesia Dipantau Dunia

3 hours ago 1

Kontaminasi Radio Aktif, Rantai Ekspor Sepatu Indonesia Dipantau Dunia Foto ilustrasi pabrik sepatu, dibuat menggunakan Artificial Intelligence (AI). / StockCake

Harianjogja.com, JAKARTA—Temuan radioaktif pada sepatu dan udang Indonesia memicu pemantauan global terhadap rantai ekspor dari kawasan industri Cikande, Banten. Pemerintah menyusun langkah korektif untuk meredam efek dagang internasional.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan bahwa pihak Bea Cukai Belanda melaporkan adanya produk sepatu impor buatan Indonesia yang terkontaminasi radioaktif Cesium-137 (Cs-137).

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Setia Diarta mengatakan, temuan sepatu kets asal RI yang terpapar radioaktif CS-137 itu dilaporkan jauh sebelum temuan udang beku yang terkontaminasi Cs-137.

"Kami perlu menyampaikan hal ini, karena masyarakat hebohnya hanya dengan udang. Tetapi jauh sebelum udang, ini kita juga sebetulnya sudah menerima laporan dari Bea Cukai Belanda terhadap hasil temuan beberapa kotak sepatu kets yang memiliki paparan radiasi maksimal 110 nanosievert per jam akibat Cs-137,” ujar Setia saat RDP dengan Komisi VII DPR, Senin (10/11/2025).

Setia pun mengonfirmasi bahwa lokasi pabrik sepatu kets yang tercemar radioaktif Cs-137 itu berasal di Provinsi Banten.

Secara kronologis, dia menjelaskan, Bea Cukai Belanda melaporkan temuan kontaminasi radionuklida pada produk sepatu yang diimpor dari Indonesia kepada lembaga pengawas keselamatan nuklir Belanda, Authority for Nuclear Safety and Radiation Protection (ANVS).

Temuan tersebut kemudian dikonfirmasi oleh ahli radiasi ANVS. Berdasarkan hasil pemeriksaan, beberapa kotak berisi sepatu menunjukkan peningkatan tingkat paparan radiasi hingga 110 nanoSievert per jam (nSv/jam), atau sekitar lima kali lebih tinggi dibandingkan radiasi latar normal sebesar 20 nSv/jam.

Investigasi lanjutan oleh Laboratory for Radiation Research di bawah National Institute for Public Health and the Environment (RIVM) mendapati bahwa aktivitas zat radioaktif dalam satu kotak berisi sepasang sepatu mencapai sekitar 1,5 kBq Cs-137, dengan aktivitas spesifik sekitar 1,6 Bq/gr.

Hasil ini menunjukkan adanya kontaminasi Cs-137 dalam jumlah rendah, namun tetap melebihi batas paparan radiasi alami di lingkungan normal.

Adapun, Kemenperin telah merilis daftar 24 perusahaan yang terkontaminasi radioaktif Cesium-137 (Cs-137) di Kawasan Industri Modern Cikande Industrial Estate (MCIE), Serang, Banten.

Dia menjelaskan, perusahaan yang terkontaminasi Cs-137 itu berasal dari berbagai industri, meliputi peleburan logam, pengelolaan limbah, hingga industri makanan.

Sejumlah perusahaan yang terpapar radioaktif itu di antaranya yakni pabrik makanan olahan berbahan baku unggas, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) hingga PT Nikomas Gemilang, pabrik sepatu merek Nike, Adidas, dan Puma.

Insiden paparan radioaktif di kawasan industri Cikande, Serang, berawal dari temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (Food and Drug Administration/FDA) terkait kandungan Cs-137 dalam produk udang beku impor asal Indonesia.

Dalam pernyataannya pada Selasa (19/8/2025), FDA menyebut bahwa unsur radioaktif tersebut terdeteksi pada produk udang beku olahan milik PT Bahari Makmur Sejati.

Temuan itu pertama kali diketahui setelah Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (U.S. Customs and Border Protection/CBP) mendeteksi adanya kontaminasi Cs-137 di sejumlah kontainer pengiriman di empat pelabuhan, yakni Los Angeles, Houston, Savannah, dan Miami.

Menindaklanjuti laporan tersebut, pemerintah Indonesia melalui tim satuan tugas (satgas) melakukan lokalisasi area terdampak serta pengetatan pergerakan keluar-masuk di Kawasan Industri Modern Cikande Industrial Estate (MCIE).

Selain itu, upaya dekontaminasi dilakukan secara bertahap guna memastikan tidak terjadi perluasan paparan radioaktif ke lingkungan sekitar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|