Jogja Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana November 2025

2 hours ago 2

Harianjogja.com, JOGJA—Wali Kota Jogja menetapkan status siaga darurat bencana untuk menghadapi potensi banjir, longsor, dan cuaca ekstrem selama November 2025.

Penetapan status itu dibuktikan dengan dikeluarkannya Surat Keputusan (SK) Siaga Darurat Bencana untuk menghadapi cuaca ekstrem selama musim penghujan yang ditandatangani oleh Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo.

Melalui SK tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jogja telah menyiapkan mekanisme untuk mengantisipasi potensi bencana.

Analis Data dan Informasi BPBD Kota Jogja, Darmanto, menyampaikan Wali Kota Jogja telah mengeluarkan imbauan untuk mengantisipasi potensi bencana di musim penghujan melalui Keputusan Wali Kota Jogja No.430/2025 tentang Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Banjir, Talud Longsor, dan Cuaca Ekstrem di Kota Jogja.

Dia menuturkan, Kota Jogja dipertimbangkan sebagai daerah yang rawan terjadi bencana banjir luapan, banjir genangan, talud longsor, dan angin kencang.

“SK tersebut dikeluarkan untuk mengantisipasi dan mengurangi risiko terjadinya bencana dan dinilai perlu menetapkan status siaga darurat bencana banjir, talud longsor, dan cuaca ekstrem,” ujarnya, Senin (10/11/2025).

Dia menuturkan, status siaga darurat bencana banjir, talud longsor, dan cuaca ekstrem tersebut mulai berlaku pada 1–30 November 2025. Dia menambahkan status siaga darurat bencana tersebut dapat diperpanjang sesuai dengan perkembangan kondisi yang terjadi.

Menanggapi status siaga darurat bencana tersebut, pihaknya pun telah menyiapkan program dan kegiatan untuk mengantisipasi bencana banjir, talud longsor, dan cuaca ekstrem. Beberapa kegiatan untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana tersebut dilakukan antara lain penyiapan relawan kebencanaan, alat untuk mitigasi kebencanaan, dan koordinasi antar instansi.

Dia menambahkan, beberapa waktu lalu BPBD Kota Jogja telah melakukan pengecekan kondisi Early Warning System (EWS) di sejumlah sungai yang ada di Kota Jogja. Dari situ, seluruh EWS yang ada di Kota Jogja dipastikan dalam kondisi layak digunakan. Sementara, pihaknya juga telah melakukan pembinaan terhadap anggota Kampung Tangguh Bencana (KTB) di setiap wilayah untuk menyiapkan anggota menghadapi potensi kebencanaan.

Dari situ, menurutnya anggota KTB telah siap untuk melakukan pencegahan kebencanaan, hingga evakuasi ketika terjadi bencana. Dia berharap berbagai bentuk kegiatan tersebut mampu meningkatkan kesiapsiagaan bencana di Kota Jogja.

Sementara salah satu anggota Kelompok Tangguh Bencana (KTB) Kali Belik, Jarwo Kuswanto mengungkapkan, pemasangan EWS di wilayahnya berfungsi dengan baik dan sering memberikan peringatan dini ketika debit air meningkat, meskipun banjir besar sudah jarang terjadi.

“EWS ini sudah dipasang sekitar dua tahun. Bunyi peringatannya sering terdengar. Namun sampai saat ini belum pernah terjadi banjir besar di sini,” katanya dikutip dari laman Pemkot Jogja.

“Dulu kalau hujan satu jam saja, air bisa naik sampai di atas mata kaki. Tapi sejak ada talut dan embung, sekarang hampir tidak pernah banjir lagi. Debit air rata-rata sekitar 200 meter, tapi masih aman dan tidak sampai meluap ke pemukiman,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|