Inggris Resmi Akui Palestina Sebagai Negara Merdeka, PM Keir Stramer Ungkap Alasannya

4 hours ago 3

Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer mengumumkan Inggris mengakui Palestina sebagai negara merdeka.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah Inggris secara resmi mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Langkah bersejarah ini diumumkan Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer pada Ahad (21/9/2025) waktu setempat. Keputusan ini menjadi sebuah keputusan yang sarat makna simbolis ini diambil lebih dari tujuh dekade setelah berakhirnya mandat Inggris di Palestina dan berdirinya negara Israel.

Pengumuman ini dilakukan hanya beberapa jam setelah Kanada dan Australia menyampaikan deklarasi serupa dalam konferensi Majelis Umum PBB di New York. Lebih dari 150 negara diperkirakan akan mengikuti langkah tersebut pada akhir pekan depan.

“Harapan akan solusi dua negara semakin memudar, tetapi kita tidak boleh membiarkan cahaya itu padam. Hari ini, untuk menghidupkan kembali harapan perdamaian dan solusi dua negara, saya nyatakan dengan jelas sebagai Perdana Menteri negara besar ini, Inggris secara resmi mengakui negara Palestina," kata Starmer seperti dinukil Republika dari theguardian, Ahad.

Dia berkata di tengah krisis yang terus meningkat di Timur Tengah, Inggris menjaga agar solusi kemungkinan perdamaian dan solusi dua negara tetap hidup. "Itu berarti Israel yang aman dan terlindungi, berdampingan dengan negara Palestina yang layak. Saat ini kita tidak memiliki keduanya," ucap Starmer.

Dia menjelaskan, langkah pengakuan terhadap kemerdekaan Palestsina itu untuk mendorong penyelesaian jangka panjang guna mengakhiri pendudukan ilegal Israel di Palestina. Dalam kesepakatan yang dibayangkan, pemerintahan Palestina yang direformasi dan terpilih—bebas dari pengaruh Hamas—akan berjalan berdampingan dengan Israel.

Langkah ini disebut bukan sebagai hukuman bagi Israel. Sebab, kemungkinan besar pengakuan terhadap kemerdekaan Palestsina tidak akan diambil jika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membumihanguskan Gaza dan tidak mempedulikan hukum internasional.

Keputusan Inggris ini muncul di tengah meningkatnya krisis kemanusiaan di Gaza akibat serangan militer Israel. Starmer mengecam pemboman tanpa henti Israel yang menimbulkan kelaparan dan kehancuran besar-besaran. 

“Puluhan ribu orang tewas, termasuk ribuan yang terbunuh saat berusaha mendapatkan makanan dan air. Kematian dan kehancuran ini mengerikan bagi kita semua. Ini harus diakhiri,” tegasnya.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|