2 hours ago
5
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Harga emas logam mulia menembus Rp2,1 juta per gram pada Kamis (18/9/2025). Dalam setahun terakhir, harga emas melonjak sekitar 50 persen, bahkan dalam empat tahun terakhir kenaikannya lebih dari 200 persen dari posisi awal 2021 di kisaran Rp900 ribu.
Lonjakan harga emas tetap menarik minat masyarakat untuk berinvestasi di instrumen safe haven ini, apalagi di tengah tren penurunan suku bunga bank. Bank Indonesia dalam dua bulan terakhir telah memangkas suku bunga acuan hingga ke level 4,75 persen.
Fenomena tersebut mendorong PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) meningkatkan eksposur pada produk emas melalui cicil emas dan tabungan emas. Sejak diluncurkan, BSI mencatat penjualan emas lebih dari 1 ton melalui aplikasi BYOND dengan jumlah nasabah hampir 180 ribu orang.
Dari sisi bisnis, cicil emas maupun gadai tumbuh 100 persen secara tahunan (yoy). Adapun dalam tiga tahun terakhir, pertumbuhan nasabah cicil dan gadai emas melonjak 42 persen YOY hingga mencapai 600 ribu orang.
Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo mengatakan momentum saat ini tepat bagi masyarakat untuk berinvestasi emas. “Karena, tren harga emas dalam jangka panjang akan terus naik, karena itu sifatnya tidak untuk trading jangka pendek,” ujarnya di Jakarta, Kamis (18/9/2025).
Ia menambahkan minat nasabah terhadap layanan emas melampaui ekspektasi. Menurutnya, emas menjadi instrumen investasi yang aman, mudah, dan sesuai prinsip syariah.
“Tren investasi emas juga mendorong pertumbuhan industri perbankan syariah, sehingga dengan potensi muslim terbesar di dunia, ruang pertumbuhan bank syariah cukup besar,” kata Anggoro.
BSI juga terus mendorong literasi emas kepada masyarakat. “Nasabah yang membeli emas tahun lalu sudah bisa menikmati hasilnya. Mereka pasti bahagia,” ujar Anggoro.
Salah satu nasabah BSI, Fandi, turut merasakan manfaat kenaikan harga emas. "Dulu saya cicil emas dengan harga emas Rp1,4 juta, dan saat ini saya merasa beruntung dengan kenaikan emas yang mencapai Rp2,1 juta. Investasi ini sangat membantu untuk perencanaan masa depan terutama kebutuhan perencanaan pendidikan anak untuk jangka panjang,’’ ucapnya.
