PelatIih PSIM Jogja, Jean-Paul Van Gastel saat ditemui di Stadion Mandala Krida, Jogja, pada Selasa (4/11/2025) sore. - Harian Jogja - Ariq Fajar Hidayat
Harianjogja.com, JOGJA—Laga bertajuk Derby Mataram, mempertemukan Persis Solo dan PSIM Jogja, akan tersaji dalam lanjutan Super League 2025/2026 di Stadion Manahan, Surakarta, pada Sabtu (8/11/2025) malam. Duel klasik ini kembali tersaji setelah terakhir kali kedua tim berjumpa di ajang resmi pada Liga 2 musim 2021/2022 lalu.
Pelatih PSIM Jogja, Jean-Paul Van Gastel, menilai laga derbi selalu punya atmosfer berbeda, meskipun tetap menganggapnya sebagai pertandingan yang sama pentingnya dengan laga lain.
“Derbi adalah derbi, selalu menarik untuk dimainkan. Terutama jika derbi ini sudah lama tidak terjadi, jadi orang-orang menantikannya. Tapi bagi saya, ini sama seperti laga lain, walaupun tetap penting karena kami ingin memenangkannya,” ujar Van Gastel saat ditemui di Stadion Mandala Krida, Jogja, belum lama ini.
PSIM Jogja akan datang ke Solo dengan kepercayaan diri tinggi. Klub berjuluk Laskar Mataram itu sedang berada di posisi keenam klasemen sementara Super League 2025/2026 dengan raihan 18 poin dari 10 pertandingan. Sebaliknya, sang rival Persis tengah terpuruk di zona degradasi, menempati peringkat ke-17 dengan baru mengumpulkan lima poin.
Terkait kondisi Persis yang tengah terbenam di papan bawah, pelatih asal Belanda itu enggan memandang remeh. Ia menilai lawan justru sedang mengalami masa sial ketimbang benar-benar tampil buruk.
“Saya pikir mereka hanya kurang beruntung. Di beberapa laga seperti melawan Malut dan Persib Bandung, lawan mencetak gol dari tendangan on target pertama,” kata Van Gastel.
“Saat menghadapi Persebaya, mereka kebobolan tepat sebelum jeda. Mereka juga kehilangan beberapa pemain asing, dan salah satu pemain penting mereka, Fuad Sule, mendapat hukuman larangan bermain sembilan laga. Semua masalah mereka terjadi bersamaan,” sambungnya.
Van Gastel pun meyakini Persis masih bisa bangkit dari situasi sulit itu, sehingga PSIM Jogja harus tetap waspada dan fokus penuh. “Saya pikir Persis akan bangkit dari situasi ini,” ucapnya.
Sementara itu, bek PSIM Jogja asal Jepang, Yusaku Yamadera, memahami pentingnya laga derbi ini bagi para suporter. Namun, ia menegaskan timnya hanya ingin fokus untuk menang tanpa terpengaruh euforia derbi.
“Saya tahu Persis adalah rival kita dan semua orang bicara tentang Derbi Mataram. Tapi bagi saya ini seperti pertandingan lain saja. Kami hanya mencoba menang, saya tidak peduli apakah ini derbi atau tidak, yang penting kami bermain sebaik mungkin,” kata Yusaku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


















































