Sejumlah massa aksi masih bertahan di Ring Road Utara, Kalurahan Condongcatur, Depok, Sleman, Sabtu (30/8/2025) dini hari. Harian Jogja - Andreas Yuda Pramono
Harianjogja.com, SLEMAN—Demonstrasi di Polda DIY diklaim menjadi puncak amarah rakyat atas situasi perekonomian saat ini. Pemerintah Pusat yang dianggap tidak dapat menyelesaikan persoalan ini, anggota DPR yang justru mendapat kenaikan berbagai tunjangan, dan pembunuhan terhadap ojek online Affan Kurniawan cukup menjadi dasar bagi rakyat untuk bertindak.
Humas Jogja Memanggil, Bung Koes, mengatakan demonstrasi di Markas Polda DIY sejak Jumat (29/8/2025) malam – Sabtu (30/8/2025) subuh merupakan bentuk amarah rakyat. Rakyat marah akibat situasi perekonomian sulit, bahan pokok naik dan lapangan kerja menyempit, yang tidak mendapat empati Pemerintah. Sebaliknya, Pemerintah dianggap tuna kewarasan dengan bermacam kebijakan menyimpang yang tidak solutif.
BACA JUGA: Foto-foto Aksi Penjarahan Massa di Rumah Anggota DPR RI Eko Patrio
“Melihat berbagai data ada sekitar 1,9 juta orang muda yang menjadi pengangguran dan pekerja informal,” kata Bung Koes kepada Harianjogja.com, Sabtu (30/8/2025).
Menurut Bung Koes, rakyat tidak bisa disalahkan apabila melampiaskan amarah ke aparat penegak hukum, dalam hal ini polisi. Polisi dia anggap sering menjadi tameng Pemerintah. Apalagi dengan kematian Affan Kurniawan yang menjadi wujud pembunuhan terstruktur.
Tidak berhenti di Polda DIY, Aliansi Jogja Memanggil menyerukan aksi kembali yang lebih besar di Jalan Malioboro pada Senin (1/9/2025).
Adapun melalui pengamatan Harianjogja.com, situasi demonstrasi di Polda DIY berubah menjadi tegang dan mengalami peningkatan eskalasi. Polisi akhirnya menembakkan gas air mata ke arah massa aksi yang merangsek masuk kompleks Polda DIY.
BACA JUGA:
Semakin malam, massa terus berdatangan. Ring Road Utara akhirnya lumpuh. Kendaraan dari arah barat dialihkan ke arah selatan Jalan Gejayan atau ke arah utara ke Jalan Condongcatur (Terminal Condongcatur).
Lalu, kendaraan dari arah utara diarahkan ke selatan atau Jalan Gejayan dan ke barat ke arah ring road. Sedangkan, kendaraan dari arah selatan hanya bisa mengarah ke utara yakni Jalan Condongcatur dan ke arah barat atau ke ring road.
Di lain pihak, Kepala Yanma Polda DIY, AKBP Budi Susilanto, menyampaikan demonstrasi yang terjadi di Mapolda DIY menyebabkan dua kendaraan dinas rusak akibat terbakar. Beberapa gedung dalam komplek Mapolda DIY, utamanya di bagian sayap juga terbakar. Selain itu gedung Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda DIY juga terbakar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News