Jogja Menyapa 2025 Berakhir Meriah, Pengunjung Padati Teras Malioboro

4 hours ago 2

JOGJA—Gelaran Jogja Menyapa 2025 resmi ditutup pada Sabtu (8/11/2025) malam di Teras Malioboro Beskalan dengan penampilan musisi lokal DIY, Aftershine. Malam penutupan yang dipadati ratusan pengunjung tersebut menjadi puncak rangkaian acara dua hari yang diselenggarakan Pemda DIY melalui Paniradya Kaistimewan untuk memperkuat pelestarian nilai-nilai keistimewaan daerah.

Sekretaris Daerah DIY, Ni Made Dwi Panti Indrayanti, menyampaikan bahwa Jogja Menyapa tahun ini merupakan penyelenggaraan ke-6 sejak pertama kali digelar. Menurutnya, kegiatan ini telah berkembang menjadi platform yang lebih holistik dan inklusif. Tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga wadah komunikasi publik untuk memperkenalkan kembali makna keistimewaan kepada masyarakat, khususnya mahasiswa baru yang datang ke Jogja.

“Jogja Menyapa menjadi sarana memperkuat identitas budaya sekaligus mengapresiasi kekayaan budaya Jogja yang menjadi kebahagiaan bersama,” ujar Ni Made dalam sambutannya, Sabtu (8/11/2025).

Jogja Menyapa 2025 digelar selama dua hari, yang dimulai pada Jumat (7/11/2025). Sejumlah kegiatan digelar di Teras Malioboro Beskalan, mulai dari senam rutin, donor darah, lomba melukis, pameran buku, kompetisi e-sports, hingga Talkshow Keistimewaan. Puncaknya, hari kedua kembali diisi dengan talkshow hingga konser Aftershine.

“Melalui kegiatan ini, Pemda DIY ingin terus menghadirkan ruang perjumpaan yang memperkuat identitas budaya Jogja serta meningkatkan pemahaman publik terhadap keistimewaan DIY,” imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X yang hadir dan membacakan sambutan Gubernur DIY Sri Sultan HB X, mengatakan Jogja selalu memiliki cara istimewa dalam menyambut siapa pun yang datang. Bukan dengan kemewahan, melainkan melalui kehangatan dan nilai-nilai hidup yang membumi.

“Jogja Menyapa bukan sekadar hiburan, tetapi cerminan semangat Yogyakarta yang terus menjaga jati dirinya di tengah perubahan zaman,” ujar Paku Alam X.

Sri Paduka menuturkan, melalui kegiatan ini, para pendatang dan mahasiswa baru diharapkan memahami bahwa kehidupan di Jogja adalah proses belajar yang luas. “Selamat datang di Jogja, tanah tempat ilmu, budaya, dan kebijaksanaan berjumpa. Di sini, belajar tidak hanya di ruang kuliah, tapi juga di pasar, di angkringan, di jalan, dan di tengah masyarakat,” katanya.

Sri Paduka mengajak generasi muda untuk menjadi duta keistimewaan dengan menjunjung nilai-nilai luhur Yogyakarta dalam kehidupan modern. Menurutnya, generasi muda harus mampu berpikir global namun tetap berperilaku lokal, berakar pada budaya tanpa kehilangan daya cipta.

“Keistimewaan bukan sesuatu yang diwariskan begitu saja, tapi sesuatu yang dijaga, diperbarui, dan diwujudkan dalam tindakan nyata,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|