Adab Makmum Sebelum Sholat Berjamaah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam penyelenggaraan sholat berjamaah, ada makmum yang berada di belakang imam. Makmum akan mengikuti gerakan imam. 

Ustadz Syamsuddin Noor dalam Pedoman Shalat Berjamaah Menurut Tuntunan Rasulullah SAW mengatakan, ada adab-adab yang perlu diperhatikan makmum. Salah satunya, adab sebelum melaksanakan sholat berjamaah. Yakni:

• Hendaknya makmum bersikap bersatu hati dengan imam, yakni mempunya perasaan senang kepadanya dan mengikutinya dengan kerelaan hari karena imam itu adalah pemimpinnya. Jangan imam dan makmum itu bersatu dalam lahirnya saja tanpa menyatu secara bathin.
• Makmum baiknya membaca tasbih, tahlil, tahmid, takbir, dan istighfar masing-masing sepuluh kali kemudian membaca:

رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ # وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَنْ يَحْضُرُونِ

Robbi audzu bika min hamazatis syayathin wa audzubika Robi an yahduruun

 "Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan # Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku." (HR Ibnu Sunny dari Abu Daud)

Hal ini dilakukan karena duduk menanti sholat itu dipandang sebagai dalam sholat dan sholat juga. 

• Jika muadzin membacakan iqomah dan sampai pada kata "Qod qoomatis sholaah" maka makmum segera berdiri.
• Para makmum hendaknya berdiri dengan tenang dan perasaan khudu diri di hadapan Allah.
• Makmum memenuhi shaf satu demi satu dimulai dari shaf pertama dan seterusnya dari tepi kanan sampai tepi kiri.
• Hendaknya makmum melemahkan dirinya jika temannya menarikanya untuk kebaikan shaf berjamaah.
• Hendaknya makmum memperhatikan betul bahwa kesempurnaan barisan adalah dari kesempurnaan sholat. 

Keutamaan sholat berjamaah

Sholat memberikan banyak manfaat bagi yang istiqamah menjalankannya. Selain itu, sholat memiliki banyak keutamaan, apalagi jika ditunaikan berjamaah. Satu hal yang perlu diketahui, tidak satu pun ulama yang menyatakan shalat berjamaah hukumnya sunah biasa. 

Sholat berjamaah adalah sunnah muakadah bagi laki-laki dalam menjalankan sholat lima waktu. Menurut Mazhab Maliki dan Hambali, hukumnya wajib.

Rasulullah bersabda, “Demi Tuhan yang jiwaku berada dalam kekuasaan-Nya. Sungguh aku sangat ingin menyuruh orang-orang mengumpulkan kayu bakar, lalu menyuruh seseorang supaya menyerukan azan, kemudian menyuruh seseorang pula untuk menjadi imam bagi orang banyak. Sementara itu, aku akan pergi mendatangi orang-orang yang tidak shalat berjamaah, lalu aku bakar rumah-rumah mereka.” (HR Bukhari Muslim).