Penyanyi Dua Lipa. Penyanyi pop internasional Dua Lipa dikabarkan memutuskan kerja sama dengan agennya, David Levy, buntut permintaan pencoretan Kneecap di Festival Glastonbury.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi pop internasional Dua Lipa dikabarkan memutuskan kerja sama dengan agennya, David Levy. Keputusan itu disebut-sebut diambil setelah Levy turut mengampanyekan agar festival musik Glastonbury membatalkan penampilan grup rap asal Irlandia Utara, Kneecap, yang dikenal sebagai pendukung Palestina.
Levy, yang merupakan agen senior di agensi ternama William Morris Endeavor (WME) dilaporkan menjadi penandatangan pertama dalam surat yang ditujukan kepada pendiri Festival Glastonbury, Michael Eavis, dan putrinya, Emily. Dalam surat tersebut, para penandatangan yang terdiri atas sejumlah tokoh musik menuduh Kneecap menyebarkan sentimen anti-Semit dan mendukung kelompok teroris Hizbullah.
Surat tersebut awalnya ditandai sebagai personal dan rahasia, namun bocor ke publik dan diketahui oleh para artis yang berada di bawah naungan para penandatangan surat tersebut. Menanggapi hal itu, Dua Lipa dilaporkan secara tegas meminta melalui timnya agar David Levy tidak lagi menangani urusan musiknya.
Dua Lipa yang dikenal sebagai pendukung vokal perjuangan Palestina merasa tidak sejalan dengan sikap yang ditunjukkan Levy. "Dua melihat Levy sebagai pendukung perang Israel di Gaza dan perlakuan buruk terhadap rakyat Palestina, yang secara jelas tercermin dari surat yang ia tandatangani dan kirimkan ke Michael Eavis," kata seorang sumber seperti dilansir laman Daily Mail, Senin (22/9/2025).
Meski begitu, Dua Lipa tetap berada di bawah agensi William Morris Endeavor. Namun kini ditangani oleh agen berbeda di dalam perusahaan tersebut.
Sementara itu, grup Kneecap tetap tampil di Glastonbury meski ada tekanan dari Levy dan rekan-rekannya. Salah satu anggotanya, Mo Chara, saat itu tengah dalam status bebas dengan jaminan karena didakwa atas pelanggaran terkait terorisme, setelah diduga mengibarkan bendera Hizbullah saat tampil dalam sebuah konser pada November 2024. Kasus tersebut akan disidangkan pada akhir bulan ini.
Dua Lipa, yang berasal dari Kosovo dan kini berusia 30 tahun, dikenal sebagai pendukung vokal perjuangan rakyat Palestina. Pada Mei 2024, ia mengutuk genosida Israel di Gaza Palestina. Ia juga bergabung dengan artis lain untuk memprotes dugaan keterlibatan Inggris di Gaza. Bukan hanya Dua Lipa, grup musik asal Inggris, Massive Attack, juga dilaporkan telah menghentikan kerja sama mereka dengan David Levy atas sikapnya terhadap isu ini.