Ustadz Fahmi Salim.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Baitul Maqdis Institute Ustadz Fahmi Salim, membaca dan menanggapi KTT Darurat Arab-Islam yang digelar di Doha, Qatar, pada 14-15 September 2025. KTT Doha menjadi panggung dramatis pascaserangan Israel ke jantung diplomasi Doha.
Ustadz Fahmi mengatakan, dunia menyaksikan hampir 60 negara Arab dan Islam berkumpul, mengutuk agresi Israel, dan merumuskan serangkaian keputusan, mulai dari jalur hukum internasional, membuka opsi sanksi ekonomi, hingga wacana aliansi pertahanan regional.
"Namun, di balik kemeriahan diplomasi itu, viral ungkapan sarkastis bahwa KTT Doha meluncurkan serangan retorika yang dahsyat, dan Israel membalasnya dengan serangan militer mematikan yang meningkat di Gaza,” kata Ustadz Fahmi kepada Republika, Rabu (17/9/2025).
Ustadz Fahmi mengungkapkan, pertanyaan besar masih menggelayut: apakah KTT ini benar-benar memenuhi ekspektasi umat Muslim di dunia, ataukah sekadar menambah koleksi retorika yang berakhir di arsip komunike?