Shahnaz Haque Ungkap tak Lagi Konsumsi Makanan Olahan dan Soda

1 hour ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktris dan presenter Shahnaz Haque mengungkapkan dirinya kini sudah tidak lagi mengonsumsi makanan olahan serta minuman kaleng atau bersoda. Perubahan gaya hidup ini ia jalani sebagai bentuk ikhtiar menjaga kesehatan, terutama setelah menjadi penyintas kanker ovarium.

"Gaya hidup tentu berubah jadi lebih sehat. Kan sekarang saya udah 53 tahun dan penyintas kanker ovarium juga. Jadi sekarang saya pilih makan sehat, minum juga sudah nggak yang kaleng-kaleng, apalagi soda," kata Shahnaz saat ditemui seusai acara diskusi perlindungan penyakit kritis di Jakarta, Kamis (18/9/2025).

Selain menjaga pola makan, ibu tiga anak ini juga aktif berolahraga. Baginya, olahraga bukan sekadar rutinitas, melainkan kebutuhan penting untuk menjaga keseimbangan hormon dan kekuatan fisik. "Olahraga Pasti, apalagi kan saya menopause dini. Aku udah menopause di usía 40 tahunan, 13 tahun lalu," kata dia.

Menurut Shahnaz, menopause dini yang dialaminya diduga karena kondisi rahim melemah. Selain karena pernah menjalani operasi pengangkatan ovarium kanan akibat kanker, ia juga telah melalui tiga kali proses kehamilan dan persalinan.

"Karena ovarium kanannya diangkat, jadi hanya satu yang bekerja. Terus kan saya hamil, melahirkan tiga kali. Mungkin itu jadinya rahim kelelahan, di usia 40 saya sudah tidak menstruasi lagi. Artinya, sudah 13 tahun saya menopause dini," kata dia.

la bercerita menopause dini yang dialaminya juga memicu penurunan kadar hormon estrogen sehingga berdampak pada kepadatan tulang. Kini, ia juga menghadapi masalah syaraf kejepit akibat tulang yang melemah.

"Kalau estrogennya enggak ada, otomatis kepadatan tulang berkurang. Tulangnya doyot, makanya saya sampai mengalami syaraf kejepit," kata Shahnaz.

Sebagai penyintas kanker, Shahnaz pun menekankan pentingnya kesadaran terhadap kesehatan jangka panjang. Hingga kini ia masih rutin menjalani pemeriksaan tahunan dan juga mempersiapkan dana kesehatan sebagai bentuk antisipasi.

"Hidup saya tentu berubah. Tapi salah satu hal paling penting adalah tahu apa yang harus dilakukan dan ada dananya. Pemeriksaan rutin itu wajib," kata dia.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|