Media: Macron Siap Menentang AS-Israel Soal Gaza di Sidang PBB

1 hour ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Prancis dilaporkan akan menggalang kekuatan negara-negara Barat di PBB agar mengakui kedaulatan Palestina. Presiden Prancis Emmanuel Macron terus berupaya mengukuhkan langkah itu di Majelis Umum PBB guna mengimbangi Amerika Serikat (AS), sebagai sekutu terdekat Israel.

Politico melaporkan, upaya Prancis tersebut kemungkinan besar tidak akan membuahkan hasil. Sekalipun tampaknya Macron ingin melancarkan "kudeta diplomatik" besar di New York, markas besar PBB, pada Senin (22/9/2025) mendatang.

Upaya "kudeta diplomatik" ini dimaksudkan untuk menunjukkan adanya penyeimbang global terhadap dukungan Washington dalam merespons konflik di Jalur Gaza, Palestina. Menurut laporan Politico, negara-negara besar Eropa, seperti Jerman dan Italia, diperkirakan tidak akan bergabung dengan inisiatif Macron. Selain itu, kecil kemungkinan langkah Prancis akan memengaruhi sikap Presiden AS Donald Trump.

Politico menambahkan, Paris pun mengakui, kehebohan dan beragam gestur besar nantinya di New York tidak akan berdampak langsung pada krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza. Hal ini memperlihatkan keterbatasan diplomasi simbolis ketika berhadapan dengan realitas konflik yang brutal di wilayah Palestina itu dari waktu ke waktu.

Lebih lanjut, upaya Presiden Prancis untuk menghadirkan "front persatuan" guna mengakui kedaulatan Palestina juga menunjukkan betapa terpecahnya Eropa Barat dalam isu-isu internasional. Situasi ini menunjukkan, masih sulitnya membangun kesepakatan bersama di antara negara-negara Benua Biru terkait kebijakan luar negeri terhadap Palestina.

Sidang peringatan 80 tahun Majelis Umum PBB dibuka sejak 9 September 2025. Sesuai tradisi, sidang tersebut akan mencakup pekan tingkat tinggi.

Debat umum akan berlangsung pada 23-27 September dan dilanjutkan pada 29 September. Rusia dipastikan akan diwakili oleh Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov dalam forum internasional tersebut.

Prabowo tiba di New York

Presiden RI Prabowo Subianto tiba di Bandar Udara Internasional John F Kennedy, New York, AS, pada Sabtu (20/9/2025) sekitar pukul 16.50 waktu setempat. Kehadiran Kepala Negara menandai awal kunjungan kerjanya dalam rangka menghadiri Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Seperti dilansir dari laman resmi Presiden Republik Indonesia, Prabowo dari bandara langsung menuju hotel tempatnya bermalam selama berada di New York. Dalam penerbangan menuju kota itu, Kepala Negara turut didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (19/9) lalu, Seskab Teddy menjelaskan bahwa Presiden Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidato pada urutan ketiga dalam sesi Debat Umum PBB, Selasa (23/9) mendatang.

“Sesuai jadwal yang diterima, Presiden Prabowo akan menyampaikan pidato pada urutan ketiga pada sesi Debat Umum PBB pada 23 September 2025, setelah Presiden Brasil dan Presiden Amerika Serikat,” ungkap Seskab Teddy.

Seskab Teddy juga mengatakan bahwa Sidang Majelis Umum tahun ini menjadi momentum penting bagi Indonesia. Selain kembali tampil di level tertinggi forum PBB, Indonesia juga akan menegaskan perannya sebagai pemimpin Global South yang konsisten menyuarakan agenda reformasi tata kelola dunia.

“Sidang Majelis Umum tahun ini menjadi momentum penting bagi Indonesia, tidak hanya untuk kembali tampil di level tertinggi pada forum PBB, namun juga untuk menegaskan posisi Indonesia sebagai pemimpin Global South yang konsisten menyuarakan agenda reformasi tata kelola dunia agar lebih adil dan inklusif,” ucap Seskab Teddy.

sumber : Antara

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|