Rupiah Dibuka Menguat, Dolar AS Turun ke Rp16.680

2 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah dibuka menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (6/11/2025), di tengah sentimen eksternal yang masih didominasi oleh pergerakan dolar AS di pasar global.

Merujuk data Refinitiv, pada pembukaan perdagangan hari ini, rupiah dibuka di posisi Rp16.680/US$ atau menguat 0,12%. Pada perdagangan sebelumnya, rupiah ditutup melemah 0,03% ke level Rp16.700/US$, sekaligus mencatatkan pelemahan dalam tiga hari beruntun.

Adapun, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 09.00 WIB terpantau melemah sebesar 0,15% ke level 100,051, setelah sempat menembus ke level tertingginya dalam lima bulan terakhir di level 100,360.

Pergerakan rupiah hari ini minim sentimen dari dalam negeri, namun dari eksternal pergerakan rupiah diperkirakan masih akan dipengaruhi oleh volatitlitas dolar AS di pasar global.

Dolar AS tetap berada dekat posisi tertingginya dalam lima bulan terakhir terhadap enam mata uang utama dunia. Penguatan ini didukung oleh data ekonomi yang menunjukkan ketahanan ekonomi dan pasar tenaga kerja AS.

Data dari ADP menunjukkan bahwa sektor swasta AS menambah 42.000 lapangan kerja pada Oktober, melebihi ekspektasi pasar sebesar 28.000. Hasil ini membantu meredakan kekhawatiran akan pelemahan pasar tenaga kerja setelah beberapa data sebelumnya menunjukkan perlambatan.

Selain itu, data indeks aktivitas sektor jasa AS juga menunjukkan perbaikan pada Oktober, ditopang oleh kenaikan pesanan baru yang solid.

Karl Schamotta, Chief Market Strategist di Corpay, mengatakan bahwa rebound pada data ketenagakerjaan menjadi alasan tambahan bagi pelaku pasar untuk meragukan prospek pemangkasan suku bunga yang lebih agresif oleh The Federal Reserve (The Fed).

"Dengan mayoritas data yang menunjukkan ketahanan pasar tenaga kerja AS, prospek pelonggaran moneter agresif semakin diragukan, dan investor mulai enggan mengambil posisi besar pada penurunan imbal hasil," ujarnya dikutip dari Reuters.

Bagi rupiah, kondisi ini berarti tekanan masih mungkin berlanjut dalam jangka pendek, terutama jika dolar AS tetap bertahan di level tinggi.

Namun, pelemahan DXY pada pagi ini dapat memberi ruang bagi rupiah untuk bergerak lebih stabil, terlebih di tengah minimnya sentimen domestik.


(evw/evw)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Rupiah Balik Menguat, Dolar AS Turun ke Rp16.570

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|