Ratusan Bencana Terjadi, Majalengka Tingkatkan Kesiapsiagaan 

2 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA – Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Majalengka mencatat bencana yang terjadi di Kabupaten Majalengka sejak Januari sampai awal November 2025 mencapai 195 kejadian. Kesiapsiagaan menghadapi bencana pun dilakukan daerah tersebut menyusul masuknya musim hujan.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Majalengka Agus Tamim mengatakan, pihaknya beserta jajaran siaga dalam menghadapi potensi bencana alam yang diperkirakan meningkat pada periode November 2025 hingga April 2026. 

Ia menyebutkan, berdasarkan demografi Kabupaten Majalengka, untuk wilayah selatan, potensi kerawanan bencananya berupa longsor. Yakni, meliputi Kecamatan Lemahsugih, Bantarujeg, Malausma, Cikijing, Cingambul, Banjaran, Maja, Argapura dan Sindang.

Sedangkan di wilayah utara, potensi bencananya berupa banjir. Di antaranya, di Kecamatan Ligung, Jatitujuh, Kertajati dan Kadipaten.

“Sampai awal November 2025, BPBD mencatat ada 195 kejadian bencana di seluruh wilayah Kabupaten Majalengka. Sebagian besar berupa longsor dan banjir,” ujar Agus pada akhir pekan.

Sementara itu, untuk menghadapi musim penghujan dan ancaman bencana hidrometeorologi, Pemkab Majalengka telah melakukan langkah kesiapsiagaan. Salah satunya dengan menggelar Apel Siaga Tanggap Bencana, yang diikuti jajaran Polri, TNI, BPBD, Basarnas, PolPP, Damkar, PMI, organisasi relawan kebencanaan, serta unsur pemerintah daerah. 

Bupati Majalengka, Eman Suherman, mengatakan, kesiapsiagaan ini merupakan pengecekan menyeluruh terhadap kemampuan personel, sarana, dan prasarana. Hal itu agar respons bisa dilakukan dengan cepat dan tepat saat situasi darurat terjadi.

“Apel siaga ini merupakan bentuk sinergi lintas sektor dalam upaya mitigasi bencana. Kita harus siap siaga, baik dari segi personel, peralatan, maupun koordinasi, agar dapat memberikan pertolongan cepat dan tepat kepada masyarakat,” katanya.

Eman juga meminta kepada BPBD agar dapat memberikan informasi dan imbauan kepada masyarakat terkait potensi ancaman bencana. Selain itu, memastikan kesiapan personel, peralatan evakuasi, sarpras operasional, serta logistik pendukung yang mudah digerakkan setiap saat.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|