REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran merespons 'pengakuan kriminal' dari Presiden AS Donald Trump yang mengonfirmasi peran langsung AS dalam serangan Israel ke negara mereka pada Juni lalu, membuktikan kedua negara bertanggung jawab atas kematian warga sipil, kerusakan infrastruktur, dan serangan terhadap fasilitas-fasilitas nuklir.
Dalam surat kepada Dewan Keamanan PBB, Perwakilan Tetap Iran di PBB Amir Saeid Iravani, dikutip Teheran Times, Sabtu (8/11/2025), mengatakan, bahwa pernyataan Trump menghadirkan "bukti yang jelas dan tak terbantahkan" dari kepemimpinan AS dalam serangan terhadap Iran. Iravani mengutuk serangan pada Juni lalu sebagai sebuah "pelanggaran berat" atas hukum internasional dan Piagam PBB.
Iravani menambahkan, pernyataan Trump belakangan ini membuktikan kebohongan Washington yang sebelumnya menegaskan tidak terlibat atas serangan Israel ke Iran. Ia menegaskan, baik AS dan Israel "bertanggung jawab penuh dan bersama-sama atas penyerangan dan akibat dari hilangnya warga sipil tak bersalah, kerusakan ekstensif dari properti dan infrastuktur sipil, dan secara sengaja menargetkan fasilitas nuklir damai."
Iravani menegaskan, bahwa Iran memiliki hak untuk mengejar proses hukum terhadap AS dan mencari kompensasi akibat serangan itu.
Pernyataan utusan Iran untuk PBB itu merespons pernyataan Trump kepada wartawan di Gedung Putih pada Kamis (6/11/2025) merujuk pada serangan terhadap Iran pada Juni lalu, "Israel menyerang dulu. Serangan itu sangat sangat kuat. Saya sangat terlibat (memimpi) atas (serangan) itu."

2 hours ago
2














































