REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-- Kehadiran kawasan industri di Halmahera Tengah, Maluku Utara memunculkan dinamika baru bagi ekonomi lokal. Salah satu contohnya dialami Johani (37), warga setempat yang sejak tiga tahun lalu membuka lapak sembako di dekat gerbang kawasan industri PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP). Kini lapak itu menjadi sumber utama penghidupan keluarga sekaligus biaya pendidikan anak-anaknya.
“Alhamdulillah kami bisa berdagang di sini. Kalau tidak ada kawasan industri, mungkin kami bingung mau berjualan di mana,” kata Johani.
Awalnya ia hanya menjual sayuran dan kebutuhan pokok dalam jumlah terbatas. Seiring waktu, barang dagangannya makin beragam dan pembelinya bertambah, terutama pekerja industri dan masyarakat sekitar. Fenomena ini menunjukkan adanya peluang ekonomi baru yang lahir dari keberadaan kawasan industri di Halmahera Tengah.
Sejak 2020, kawasan ini menyediakan area khusus bagi pedagang kecil bernama Lapak Gate 2 di salah satu pintu masuk perusahaan. Lapak tersebut dimanfaatkan warga untuk mengembangkan usaha sekaligus memenuhi kebutuhan sehari-hari pekerja dan masyarakat sekitar.
Fenomena serupa terjadi di banyak rumah tangga. Menurut Johani, semakin banyak ibu rumah tangga yang berani membuka usaha kecil di sekitar kawasan industri. “Saya lihat ibu-ibu lebih giat jualan. Banyak keluarga terbantu dengan adanya area ini dan usaha yang dimulai,” ujarnya.
Bagi warga, kawasan industri bukan hanya membuka lapangan kerja formal, tetapi juga memantik munculnya wirausaha baru. Geliat lapak-lapak kecil di sekitar kawasan industri memperlihatkan bagaimana pembangunan industri dapat berdampingan dengan kehidupan masyarakat lokal.
Johani berharap para pedagang terus mendapat dukungan, terutama terkait fasilitas tempat usaha. “Kalau bisa tempat usaha dibuat lebih bagus lagi, walaupun sekarang sudah cukup nyaman,” katanya.