Kemenag: Gelaran OMI jadi bukti madrasah mampu berkompetisi.
REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG, – Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025 menjadi bukti bahwa madrasah kini semakin terbuka dan berdaya saing di tingkat nasional. Amien Suyitno, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, menyampaikan hal ini saat Welcoming Dinner Grand Final OMI di Tangerang, Senin.
OMI 2025, yang sebelumnya dikenal sebagai Kompetisi Sains Madrasah (KSM), dilaksanakan pada 10-13 November 2025 di Kota Tangerang, Provinsi Banten. Ajang ini diikuti lebih dari 15 ribu peserta dari seluruh Indonesia, namun hanya 484 siswa madrasah yang berhasil melaju ke tingkat nasional.
Amien Suyitno menegaskan bahwa madrasah tidak hanya berfokus pada ilmu keagamaan, tetapi juga telah berkembang pesat dalam bidang sains, sosial, dan riset ilmiah. "Anak-anak madrasah sudah go to public, bukan hanya go to madrasah. Mereka membuktikan kemampuan berkompetisi dengan sehat dan berprestasi," ujarnya.
Lebih lanjut, Suyitno menyebut bahwa pelaksanaan OMI merupakan bagian dari upaya Kemenag mendukung program Asta Cita Presiden, khususnya pada penguatan SDM unggul. Ia menekankan bahwa madrasah kini telah menghasilkan inovasi riset yang aplikatif, seperti penelitian tentang cara menurunkan kolesterol, yang menunjukkan bahwa riset madrasah sudah empiris dan bermanfaat bagi masyarakat.
Menurut Suyitno, semakin banyak masyarakat yang mempercayakan pendidikan anaknya kepada madrasah, terlihat dari adanya daftar tunggu (waiting list) pada pendaftaran madrasah negeri. Kemenag akan terus memperkuat pembangunan madrasah melalui dukungan kebijakan, pendanaan, dan pengembangan akademik.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara

1 hour ago
1













































