Militer Sudan Janji akan Tumpas Gerakan RSF, Balas Korban di El Fashir

2 hours ago 2

Foto yang dirilis oleh Dewan Pengungsi Norwegia (NRC) ini menunjukkan keluarga-keluarga pengungsi dari el-Fasher di kamp pengungsian tempat mereka mencari perlindungan dari pertempuran antara pasukan pemerintah dan RSF, di Tawila, wilayah Darfur, Sudan, Jumat, 31 Oktober 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Ketua Dewan Kedaulatan Transisi Sudan sekaligus Panglima Angkatan Bersenjata, Abdel Fattah al-Burhan, menegaskan bahwa militer Sudan akan menumpas kelompok pemberontak Rapid Support Forces (RSF) dan memastikan keamanan perbatasan negara.

“Kami bertekad menghancurkan musuh ini dan mengamankan perbatasan Sudan,” ujar al-Burhan dalam pertemuan dengan pasukan militer Sudan.

Ia menambahkan, militer akan menuntut balas atas para korban yang tewas di El-Fashir, Al Junaynah, Al Jazirah, dan sejumlah kota lain yang diserang kelompok pemberontak tersebut.

Pada 26 Oktober, pasukan RSF mengumumkan telah menguasai markas Divisi Infanteri ke-6 militer Sudan di El-Fashir, setelah lebih dari satu setengah tahun pertempuran berkelanjutan di kota yang sebelumnya menjadi benteng utama pemerintah di Darfur Utara.

Seorang pejabat Sudan mengatakan, jumlah korban tewas di El-Fashir meningkat menjadi sekitar 2.200 orang setelah kota itu jatuh ke tangan RSF.

Sejak 15 April 2023, Sudan dilanda pertempuran sengit antara pasukan RSF yang dipimpin Muhammad Hamdan Dagalo dan militer reguler.

Pada Maret lalu, militer Sudan mengumumkan keberhasilan merebut kembali ibu kota Khartoum sepenuhnya dari kendali RSF.

Namun, pada awal April tahun ini, pemberontak kembali meningkatkan serangan di wilayah selatan dan barat negara itu - terutama di Darfur dan Kordofan - serta mengumumkan pembentukan pemerintahan sendiri di wilayah yang mereka kuasai.

Kedua pihak yang berkonflik saling menuduh melakukan pembunuhan terhadap warga sipil.

sumber : Antara

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|