Marak Promo Haji tanpa Antre, Kali Ini dengan Iming-Iming Jalur Iqomah Pakai Kuota Domestik Saudi

2 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK — Promo haji tanpa antre kembali marak di media sosial. Pantauan Republika, beberapa poster berseliweran yang mengiming-imingi haji tanpa antrean lewat jalur furoda, kuota Saudi, hingga jalur iqomah.

Pada salah satu grup komunikasi, sebuah flyer mempromosikan haji tanpa antre untuk berangkat pada 2026. Promo ini mencantumkan nilai Rp 74, 3 juta untuk biaya iqomah (keterangan penduduk Arab Saudi) selama satu tahun. 

Biaya tersebut juga termasuk stamp visa dan Iqamah, Khuruj - Audah/ Surat Exit Re-entry, Khuruj Nihai (Exit Saudi), pengurusan biometrik (Jakarta), hingga biometrik online di Arab Saudi. Sementara itu, biaya tasreh dan masyair haji senilai 8K-16K SAR

Menjelang musim haji, promo haji tanpa antrean tersebut mencuat di tengah lamanya masa tunggu haji yang secara rata-rata kini diatur hingga 26 tahun. Sosok yang mengaku bernama Ustadz Reza, sebagai pihak penyelenggara haji tanpa antre menyatakan, program 'Haji Cepat Iqamah Saudi' dilaksanakan melalui kolaborasi dengan kafil atau muassasah yang berada di Arab Saudi.

Dia mengatakan, kerja sama itu merupakan dasar utama untuk melaksanakan program tersebut. Menurut dia, semua proses keberangkatan dan perizinan jamaah dilakukan berdasarkan sistem yang berlaku di Arab Saudi. 

“Iqamah Saudi ini adalah salah satu kelengkapan dari orang-orang yang mau bekerja di Saudi. Jadi seperti kartu tanda penduduk (KTP) atau residence permit yang ingin bekerja di Saudi," ujar dia saat berbincang dengan Republika, Selasa (6/11/2025).

Dia menegaskan, program haji cepat ini berada di luar kuota resmi haji Indonesia. Jamaah yang berangkat melalui skema ini menggunakan kuota domestik Arab Saudi, sehingga tidak mempengaruhi jatah keberangkatan haji reguler dari pemerintah Indonesia.“Di luar kuota haji Indonesia. Karena memang kita tidak menganggu kuota haji Indonesia,” kata dia.

Reza mengatakan, program haji cepat dengan Iqamah Saudi telah dimulai sejak pandemi Covid-19 berakhir. Sejak itu, banyak jamaah yang telah berangkat melalui jalur ini, sehingga program untuk 2026 bukanlah yang pertama kali dilaksanakan.

“Sebetulnya sudah dari tahun-tahun kemarin cuma mungkin karena kita kurang terdengar familiar jadi tidak banyak yang tahu. Sebelumnya sudah banyak jamaah yang berangkat, jadi tidak tahun ini saja. Kita mulai dari sejak selesai Covid," tambah dia.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|