2 hours ago
4
Ketum LPOI bersama sejumlah organisasi Islam mengunjungi China.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI), Prof KH Said Aqil Siroj menyaksikan langsung kehidupan umat Islam di Tiongkok saat melakukan kunjungan ke beberapa wilayah Muslim di Tiongkok pada 3-7 November 2025.
Dia menegaskan umat Islam di Tiongkok, termasuk komunitas Muslim Uighur di Xinjiang, hidup dalam suasana yang damai dan dijamin oleh negara.
"Kami melihat bahwa umat beragama di Tiongkok, khususnya umat Muslim mempunyai kebebasan dalam menjalankan Ibadahnya, tentu harus selaras dengan tata aturan dan konstitusi negara Tiongkok," ujar Said Aqil dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/11/2025).
Menurutnya, pemerintah Tiongkok tidak hanya memberikan ruang bagi aktivitas keagamaan, tetapi juga berperan dalam pelestarian situs Islam bersejarah, seperti masjid-masjid kuno dan makam tokoh Muslim.
Ia menyebut kebijakan tersebut menunjukkan perhatian pemerintah setempat terhadap keberlanjutan tradisi Islam.
Selain itu, Kiai Said jiga menilai pemerintah Tiongkok menunjukkan sikap keberpihakan yang jelas terhadap dunia Islam dalam konteks isu internasional, termasuk dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.
"Pemihakan pemerintah Tiongkok dengan dunia Islam khususnya untuk kemerdekaan Palestina, sangatlah nyata dan telah terbukti serta tidak dapat dipungkiri. Disisi lain, realitas membuktikan bahwa pemihakan pemerintah Tiongkok terhadap masyarakat Uighur dan masyarakat Xinjiang nyata adanya," jelasnya.
Terkait komunitas Uighur di Xinjiang, Kiai Said menolak narasi yang menyebut mereka berada dalam tekanan. Berdasarkan pengamatannya di lapangan, masyarakat Uighur hidup dengan fasilitas modern, akses sosial dan ekonomi yang baik, serta indeks kebahagiaan dan harapan hidup yang tinggi.
"Fakta membuktikan masyarakat Uighur dan masyarakat Xinjiang pada umumnya hidup damai, bahagia dan memiliki sumber kehidupan yang memadai dan dijamin oleh negara," ujarnya.
