REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertandingan Liga Europa antara Aston Villa dan Maccabi Tel Aviv di Stadion Villa Park, Birmingham, Jumat (7/11/2025) dini hari WIB, tidak hanya menjadi panggung sepak bola, melainkan juga mencerminkan ketegangan politik global. Laga yang dimenangkan Aston Villa dengan skor 2-0 itu berlangsung di bawah pengamanan ketat dan diwarnai aksi protes dari warga yang menentang kekejaman Israel terhadap Palestina sebelum kick-off berlangsung.
Kepolisian West Midlands menerapkan operasi keamanan ketat dengan menurunkan lebih dari 700 personel di sekitar stadion dan pusat kota Birmingham, yang memiliki populasi Muslim cukup besar. Langkah itu diambil karena pertandingan antara klub Inggris dan wakil Israel tersebut dikategorikan sebagai laga berisiko tinggi.
Menjelang kickoff, terjadi demonstrasi antara kelompok pro-Palestina dan pro-Israel di sekitar stadion. Sekitar 200 demonstran pro-Palestina terlihat mengibarkan bendera dan meneriakkan slogan mengecam agresi Israel di Gaza, sementara sekitar 40 orang pendukung pro-Israel menggelar aksi tandingan dengan membawa spanduk bertuliskan “Jauhkan Anti-Semitisme dari Sepak Bola” dan “Tidak Ada Toleransi untuk Kebencian terhadap Yahudi”.
Kepolisian menangkap enam orang sebelum pertandingan dimulai, termasuk seorang pria berusia 21 tahun karena menolak melepas masker wajah dan seorang remaja 17 tahun karena tidak mematuhi perintah pembubaran. Tiga orang lainnya ditangkap atas pelanggaran publik yang dipicu oleh ras, sedangkan satu orang ditahan karena pelanggaran ketertiban umum.
Meski sempat terjadi ketegangan kecil antara sekelompok penggemar dengan demonstran pro-Palestina, situasi tetap terkendali berkat pengamanan ketat aparat. Suasana di dalam stadion relatif tenang, dengan banyak kursi kosong akibat kebijakan tanpa pendukung tamu.
Sebelumnya, pihak kepolisian dan klub memutuskan tidak memberikan jatah tiket untuk pendukung Maccabi Tel Aviv, dengan alasan keamanan. Kepala Inspektur Polisi West Midlands, Tom Joyce, menjelaskan kepada Sky News bahwa larangan tersebut bukan karena ancaman terhadap suporter Israel, melainkan sebaliknya. Sebagian kelompok pendukung Maccabi berpotensi menimbulkan gangguan kepada warga sekitar lewat aksi hooliganisme mereka.
Meski ada larangan suporter Maccabi datang ke stadion, tetap ada fan klub Israel itu yang mencoba masuk ke stadion.
Langkah larangan serupa pernah terjadi sebelumnya. Pada November tahun lalu, lebih dari 60 orang ditangkap di Amsterdam menyusul serangan penggemar Maccabi terhadap warga lokal. Insiden itu menambah catatan panjang kontroversi keterlibatan klub Israel di kompetisi Eropa di tengah agresi Israel di Gaza.
Maccabi tersungkur
Dalam laga ini, Maccabi tersungkur setelah gagal meladeni permainan Aston Villa. Tuan rumah tampil dominan dan pantas meraih kemenangan 2-0. Berdasarkan data UEFA, skuad asuhan Unai Emery menguasai 66 persen penguasaan bola dan melepaskan 13 tembakan, delapan di antaranya mengarah tepat ke gawang.
Villa langsung tampil menekan sejak awal laga. Peluang pertama datang dari Morgan Rogers, tapi tendangannya masih bisa ditepis kiper Maccabi, Roi Mishpati. Tak lama berselang, Donyell Malen nyaris membuka keunggulan, tetapi lagi-lagi Mishpati tampil sigap mengamankan bola.
sumber : Antara/Reuters

2 hours ago
1















































