Kemenko Pemberdayaan Masyarakat Dorong UMKM Kebumen Berdaya Finansial

2 hours ago 1

Kemenko Pemberdayaan Masyarakat  Dorong UMKM Kebumen Berdaya Finansial Leontinus Alpha Edison, Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Pelindungan Pekerja Migran Kemenko Pemberdayaan Masyarakat (kanan) saat acara pelatihan Berdaya Finansial di Pendopo Kabumian, Kebumen Jawa Tengah, Jumat (7/11 - 2025). / ist

KEBUMEN–Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) membuka pelatihan Berdaya Finansial di Pendopo Kabumian, Kebumen Jawa Tengah, Jumat (7/11/2025). Kegiatan yang dihadiri lebih dari 200 pelaku usaha mikro ini menjadi bagian dari langkah strategis pemerintah dalam mentransformasi pendekatan pembangunan ekonomi nasional, dari sekadar bantuan sosial menuju pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan.

Bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kebumen, INAmikro, dan mitra strategis lainnya, Kemenko PM menghadirkan pelatihan yang berfokus pada peningkatan kapasitas, literasi keuangan, dan pemanfaatan teknologi digital bagi pelaku UMKM.

UMKM merupakan tulang punggung ekonomi nasional, menyumbang 60% terhadap PDB dan menyerap 97% lapangan kerja. Di Jawa Tengah, Kabupaten Kebumen menempati posisi ketiga dengan jumlah usaha mikro terbanyak. Meski potensinya besar, akses terhadap pembiayaan masih menjadi tantangan utama. Data dari OJK per Februari 2025 menunjukkan rasio kredit macet (NPL) UMKM mencapai 4,15%, lebih tinggi dibandingkan non-UMKM sebesar 1,76%.

Leontinus Alpha Edison, Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Pelindungan Pekerja Migran Kemenko Pemberdayaan Masyarakat, menegaskan bahwa Berdaya Finansial merupakan implementasi nyata dari visi baru Presiden untuk mengubah paradigma pembangunan masyarakat.

“Sebelumnya, pengentasan kemiskinan selalu dipandang dari sudut sosial, sehingga istilahnya adalah bantuan pemerintah atau bantuan sosial. Kini orientasinya berubah: dari ‘memberi’ menjadi ‘memberdayakan’,” jelas Leon.

Ia menambahkan, program ini tidak berhenti pada pelatihan dua hari, melainkan akan berlanjut dalam program inkubasi 13 minggu.

“Kami ingin UMKM punya akses terhadap teknologi produksi, pembiayaan yang inklusif, pemasaran omnichannel yaitu memadukan online dan offline, hingga go global dengan produk yang memiliki HAKI dan berstandar dunia,” tambahnya.

Di tempat yang sama, Debbie Sianturi, Founder INAmikro, yang menjadi mitra utama dalam program pelatihan dan pendampingan berkelanjutan ini, menyambut baik kolaborasi tersebut.

“Melalui kegiatan ini kita belajar bersama, membangun jejaring, dan memperkuat kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku UMKM,” ujarnya.

Pelatihan ini menghadirkan materi praktis yang dibawakan oleh DCT Agency, yang memberikan edukasi seputar teknik interaksi dan public speaking dalam menjadi host live shopping, pelatihan kesadaran usaha, pendampingan berkelanjutan bagi UMKM termasuk optimalisasi foto produk menggunakan AI, serta coaching clinic untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang usaha peserta.

Dengan semangat kolaborasi lintas pihak, Berdaya Finansial diharapkan menjadi model pemberdayaan yang dapat direplikasi di berbagai daerah. Keluaran akhir program berkelanjutan ini diarahkan pada peningkatan omzet, kemampuan pemasaran digital, kesiapan investasi, serta perluasan jejaring usaha bagi pelaku UMKM. (Advertorial)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|