‘Jika Pelaku Pembantaian Al-Fasher Dibiarkan tak Diadili Berarti Pemecah Belahan Sudan’

4 hours ago 2

Foto yang dirilis oleh Dewan Pengungsi Norwegia (NRC) ini menunjukkan keluarga-keluarga pengungsi dari el-Fasher di kamp pengungsian tempat mereka mencari perlindungan dari pertempuran antara pasukan pemerintah dan RSF, di Tawila, wilayah Darfur, Sudan, Jumat, 31 Oktober 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM— Gubernur wilayah Darfur, Minni Arko Minnawi memperingatkan bahwa gencatan senjata di Sudan yang tidak mencakup perlindungan warga sipil dan pertanggungjawaban pelaku kejahatan berarti pemecahan Sudan.

Dia juga menuntut penarikan apa yang dia sebut sebagai milisi dan tentara bayaran – merujuk pada Pasukan Dukungan Cepat (RSF)– dari daerah pemukiman, rumah sakit, dan kota-kota.

Minawi juga menyerukan, dalam sebuah cuitan di platform X dikutip Aljazeera, Senin (10/11/2025) agar para korban penculikan, termasuk anak-anak dan perempuan, dibebaskan dan para pengungsi dipastikan dapat kembali.

Seruan ini muncul pada saat pemerintah AS menawarkan gencatan senjata untuk tujuan kemanusiaan kepada kedua belah pihak yang bertikai, melalui pernyataan Musad Pauls, penasihat senior presiden AS untuk urusan Afrika dan Arab.

Dalam konteks yang sama, Direktur Kantor Eksekutif Komisi Bantuan Kemanusiaan di Negara Bagian Khartoum, Fadhil Mubarak, mengumumkan lebih dari 10 ribu pengungsi telah tiba di Negara Bagian Khartoum sebagai akibat dari serangan yang dilancarkan oleh Pasukan Dukungan Cepat terhadap wilayah-wilayah di Negara Bagian Darfur Utara dan Kordofan Utara.

Pejabat lokal tersebut menyebutkan bahwa otoritas Negara Bagian Khartoum, bekerja sama dengan masyarakat setempat, telah berhasil menyediakan tempat penampungan yang layak di 4 wilayah dan memberikan bantuan makanan kepada para pengungsi.

Mubarak mengimbau organisasi kemanusiaan yang berspesialisasi untuk segera memberikan bantuan kepada para pengungsi, terutama yang dapat membantu mereka menghadapi musim dingin yang telah dimulai di Sudan, serta bahan-bahan kebersihan dan obat-obatan.

Pengungsian dan penganiayaan

Sementara itu, Menteri Sumber Daya Manusia dan Pembangunan Sosial Sudan, Mu'tasim Ahmed Saleh, mengatakan bahwa pasukan dukungan cepat masih terus melakukan kejahatan secara sistematis di kota El Fasher, ibu kota negara bagian Darfur Utara.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|