REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah perayaan budaya dan cita rasa Melayu tengah berlangsung di Jakarta lewat gelaran "Melaka Food Promotion". Acara yang menjadi bagian dari inisiatif Discover Art and Culture ini membawa keautentikan kuliner Melaka, Malaysia, langsung ke jantung Ibu Kota.
Inisiatif ini digagas bukan hanya sebagai acara kuliner biasa, melainkan sebagai upaya strategis untuk mempererat hubungan antarnegara melalui jalur "diplomasi gastronomi". Bukti keseriusan agenda ini terlihat dari kehadiran langsung Gubernur Melaka, Malaysia, sekaligus Presiden Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI), Yang Terhormat TYT Tun Seri Setia (Dr) Haji Mohd Ali bin Mohd Rustam, pada acara pembukaan. Kehadirannya menegaskan pesan utama acara, yaitu memperkuat jalinan budaya.
"Dengan ini saya resmi membuka acara Melaka Food Promotion di Borobudur Hotel. Semoga bisa mempererat diplomasi antara Melaka, Malaysia, dan Indonesia," ujar Tun Seri Setia pada Kamis (24/10/2025).
Untuk menjamin keaslian rasa, pihak penyelenggara mendatangkan langsung tiga master chef internasional dari Melaka, termasuk Chef Mezan bin Md Said, Chef Suzana binti Mohd Yusof, dan Chef Azarza Zainal. Ketiganya bertugas menyajikan serangkaian hidangan klasik Melayu, mulai dari Nasi Lemak, Sup Ekor Pedas, hingga aneka kuih tradisional.
Sorotan utama tentu saja tertuju pada roti canai autentik yang disajikan langsung oleh Chef Mezan bin Md Said. Chef Mezan menjelaskan roti canai yang disajikan adalah jenis plain yang tipis dan lembut. Ia menyarankan roti polos ini dicocol ke kuah Dhal (kacang kuning) yang kaya rasa umami dan sedikit sambal tumis yang pedasnya pas.
Chef Mezan juga menyoroti perbedaan mendasar roti canai khas Melaka dengan versi yang ada di Indonesia. Di Malaysia, khususnya Melaka, roti ini tidak hanya dimakan dengan kuah kari atau Dhal, tetapi juga dengan hidangan khas lain. "Biasanya dimakan dengan kari, dan kalau di Melaka, roti canai juga sering disantap dengan asam pedas. Roti canai dengan asam pedas itu memang matching sekali," ujarnya.
Lebih dari sekadar hidangan, roti canai bagi masyarakat Malaysia sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, dapat dinikmati kapan saja. "Di Malaysia, kami makan roti canai itu pagi, siang, malam pun bisa. Jadi sangat familiar makanan ini, sangat disukai sekali," kata Chef Mezan.
Keautentikan pengalaman ini semakin diperkuat dengan tersedianya teh tarik panas yang manis dan creamy, menjadi pasangan tradisional yang sempurna. Acara ini juga dimeriahkan oleh atraksi unik "roti terbang" yang diperagakan langsung oleh Chef Mezan, yang dijuluki "Roti Man".
Dengan lincah, adonan roti canai dilempar ke udara sebelum mendarat kembali di tangannya. Namun, Chef Mezan memberikan klarifikasi penting terkait higienitas. Ia memastikan adonan yang dipakai untuk atraksi tidak akan disajikan kepada pelanggan.
"Roti canai terbang itu hanya buat persembahan. Dough-nya tidak akan dimakan siapa pun, biasanya kami buang atau kasih untuk itik. Kalau untuk disajikan itu pasti bersih, benar-benar higienis, jadi jangan takut makan roti canai Melaka," kata Chef Mezan, menjamin standar kebersihan yang tinggi.
Asisten Manager Hotel Borobudur Jakarta, I Nyoman Sudimantra, menyampaikan apresiasi dan dukungannya. "Melalui semangat diplomasi gastronomi, kami berharap acara ini dapat mempromosikan dan mengembangkan kelayakan kuliner Nusantara hingga ke Melaka, serta mengangkat pariwisata secara umum," kata dia. Selama periode promosi hingga 27 Oktober, para pencinta kuliner memiliki kesempatan untuk menikmati kelezatan autentik Melayu yang disajikan dalam format Delight Buffet: Discover Melayu, yang merupakan perayaan keragaman rasa dan budaya di tengah hiruk pikuk Jakarta.

2 weeks ago
12















































