Ini 3 Kiamat AS Akibat Shutdown Pemerintah Trump, Apa Saja?

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Penutupan sebagian pemerintahan federal Amerika Serikat (AS) tampaknya segera berakhir setelah berlangsung selama 40 hari, di mana ini menjadi shutdown terpanjang dalam sejarah negara tersebut. Dikutip dari AFP, Senin (10/11/2025), para senator dari Partai Demokrat dan Partai Republik mencapai kesepakatan bipartisan untuk memulihkan pendanaan federal pada Minggu waktu setempat. 

Perlu diketahui, kebuntuan anggaran yang terjadi di masa pemerintahan kedua Presiden Donald Trump itu sebelumnya telah membuat berbagai layanan pemerintah lumpuh. Kesepakatan tercapai di tengah peringatan otoritas penerbangan mengenai potensi "kiamat" transportasi udara di seluruh AS.

Dampak shutdown memang membuat ribuan penerbangan dibatalkan atau tertunda selama akhir pekan karena banyak pegawai federal dirumahkan atau tetap bekerja tanpa gaji. Namun tak hanya itu.

Berikut tiga 'kiamat' yang terjadi akibat shutdown AS:

1. Sekitar 41 Juta Warga Terancam Kelaparan

Departemen Pertanian AS (USDA) mengumumkan bahwa tunjangan pangan melalui program Supplemental Nutrition Assistance Program (SNAP) tidak akan disalurkan bulan November karena kehabisan dana. Program SNAP merupakan jaring pengaman sosial utama yang membantu lebih dari 41 juta warga AS memenuhi kebutuhan pangan.

"Intinya, sumber daya telah habis. Tidak akan ada tunjangan yang diberikan pada 1 November," tulis USDA di situs resminya.

Di beberapa wilayah seperti New Mexico, ketergantungan terhadap program ini bahkan mencapai 21% dari populasi, menurut data USDA. Penghentian bantuan ini memperburuk krisis yang dipicu oleh kebuntuan anggaran di Kongres, di mana Partai Republik dan Demokrat masih gagal mencapai kesepakatan untuk membuka kembali pemerintahan federal.

Lebih dari 200 anggota DPR dari Partai Demokrat sebelumnya telah mendesak USDA memanfaatkan dana darurat agar bantuan tetap tersalurkan pada November. Namun, menurut dokumen internal yang diperoleh Reuters, USDA menolak menggunakan cadangan tersebut.

2. Trump Siapkan PHK 750 Ribu PNS

Presiden AS Donald Trump bersiap melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap hingga 750.000 pegawai federal jika pembicaraan anggaran dengan Partai Demokrat kembali gagal awal pekan ini. Direktur Dewan Ekonomi Nasional, Kevin Hassett, mengatakan Gedung Putih berharap Demokrat bersedia mencapai kesepakatan guna mencegah penutupan pemerintahan.

"Namun jika negosiasi tak menghasilkan apa pun, PHK akan dimulai," ujarnya dikutip CNBC International.

Menurut laporan Kantor Anggaran Kongres (CBO), sekitar 750 ribu pegawai non-esensial berpotensi dirumahkan tanpa gaji setiap hari selama shutdown, dengan total biaya kompensasi harian mencapai US$400 juta (sekitar Rp6,6 triliun). Pegawai esensial, termasuk militer aktif, tetap bekerja tanpa bayaran hingga anggaran disetujui.

Trump menyebut penutupan pemerintahan dapat menjadi "peluang" untuk memangkas lembaga federal dan menyingkirkan pegawai yang dianggap tidak efisien. "Shutdown memberi saya kesempatan untuk menyingkirkan hal-hal yang tidak dibutuhkan pemerintah," katanya di Gedung Putih.

3.Shutdown Lumpuhkan 40 Bandara AS, Ribuan Penerbangan Batal

Akibat government shutdown yang belum berakhir, ribuan penerbangan dibatalkan dan puluhan bandara besar lumpuh akibat kekurangan staf pengendali lalu lintas udara. Menteri Transportasi AS Sean Duffy mengumumkan bahwa mulai Jumat kapasitas penerbangan di 40 bandara utama akan dikurangi hingga 10%, demi menjaga keselamatan di tengah absennya ribuan pegawai yang tak menerima gaji.

"Jika dibiarkan, kami tidak dapat lagi menjamin sistem penerbangan teraman di dunia," kata pejabat Administrasi Penerbangan Federal (FAA), Bryan Bedford.

Sejak akhir pekan lalu, lebih dari 1.700 penerbangan dibatalkan dan 6.600 lainnya tertunda. FAA melaporkan kekurangan staf di 42 fasilitas kendali udara pada Sabtu, sementara maskapai besar seperti American, Delta, United, dan Southwest terpaksa memangkas jadwal hingga 10%.

Dampaknya terasa di bandara-bandara tersibuk seperti New York, Atlanta, Chicago, dan Washington DC, yang mengalami penundaan hingga berjam-jam. Bandara Newark Liberty bahkan sempat menutup sementara jalur kedatangan karena antrean pesawat yang menumpuk.

Shutdown ini terjadi setelah Kongres gagal menyetujui rancangan undang-undang pendanaan sementara. Partai Demokrat dan Republik berselisih soal subsidi pelayanan kesehatan yang menjadi bagian dari Affordable Care Act (ACA).

Akibat kebuntuan politik tersebut, lebih dari 50.000 pegawai penting, termasuk pengawas lalu lintas udara dan petugas keamanan bandara, bekerja tanpa bayaran. Presiden Asosiasi Pengendali Lalu Lintas Udara Nasional, Nick Daniels, memperingatkan pemulihan sistem bisa "memakan waktu berminggu-minggu" sekalipun shutdown segera berakhir.

Sementara itu, NASA juga mengonfirmasi bahwa tim misi Artemis II ke Bulan kini bekerja tanpa gaji. Ia menandai betapa luasnya dampak kebuntuan politik di Washington terhadap sektor vital Amerika.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article 9 Update Pemerintah AS Shutdown: PHK Massal Depan Mata-Trump Jatuh

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|