Digertak Trump Soal Bagram, Taliban tak Takut: Mustahil Serahkan Sejengkal Tanah Afghanistan

1 hour ago 6

Tentara AS menaiki pesawat militer AS, saat mereka meninggalkan Afghanistan, di pangkalan AS di Bagram di utara Kabul, Afghanistan, pada 14 Juli 2011. (file photo) - (AP/Musadeq Sadeq)

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL— Kepala Staf Angkatan Darat Afghanistan Fasihuddin Fatrat membantah adanya negosiasi untuk menyerahkan Pangkalan Udara Bagram kepada AS.

Fatrat menegaskan menyerahkan bagian mana pun dari wilayah negara itu tidak mungkin. Pernyataan ini disampaikan sebagai tanggapan atas ancaman Presiden AS Donald Trump yang telah menyatakan ketertarikannya pada pangkalan tersebut.

Dalam sebuah pertemuan yang diadakan di Kabul, Fatrat mengatakan dirinya meyakinkan warga Afghanistan bahwa kompromi atau menyerahkan satu inci pun wilayah negara itu sama sekali tidak mungkin dan tidak akan pernah terjadi.

Menurut koresponden Aljazeera, Fazl al-Qaher al-Qadhi, Fatrat menekankan bahwa mereka tidak takut pada orang yang sombong atau tirani. Dia menjelaskan warga Afghanistan telah membuktikan hal ini selama 20 tahun "jihad" melawan Amerika Serikat dan sekutunya.

Sementara itu, pemerintah Afghanistan meminta Amerika Serikat untuk mematuhi komitmennya di bawah Perjanjian Doha untuk tidak menggunakan kekuatan atau ancaman terhadap kemerdekaan Afghanistan.

Dalam sebuah pernyataan, pemerintah Afghanistan menekankan bahwa mereka telah menjelaskan kepada pihak AS selama negosiasi bilateral bahwa kemerdekaan dan integritas teritorial Afghanistan sangat penting bagi mereka.

Pemerintah Afghanistan mencatat bahwa kebijakan luar negeri negara ini seimbang dan berusaha untuk membangun hubungan positif dengan semua negara berdasarkan kepentingan bersama.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa jika Afghanistan tidak mengembalikan Pangkalan Udara Bagram ke dalam kendali Amerika Serikat, maka "hal-hal buruk" akan terjadi.

"Jika Afghanistan tidak mengembalikan Pangkalan Udara Bagram kepada pemiliknya, Amerika Serikat, hal-hal buruk akan terjadi," kata Trump dalam sebuah posting di TruthSocial, Sabtu (22/9/2025).

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|