Sewindu Omah Perden, Perkuat Keluarga Lewat Nilai Budaya Jawa

1 hour ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Omah Perden merayakan perjalanan delapan tahunnya di Hotel Tirtodipuran pada, Sabtu (20/9/2025). Momen sewindu ini diisi dengan sarasehan bertajuk “Ketahanan Keluarga untuk Fondasi Kuat Generasi Anak Bangsa” yang dikemas dengan unsur-unsur budaya Jawa.

Omah Perden merupakan rumah stimulasi dan pengembangan diri yang memberi ruang bagi anak, remaja, hingga orang dewasa. Programnya meliputi kelas stimulasi dan pengasuhan, deteksi dini tumbuh kembang, rumah pengasuhan anak, hingga dolanan akhir pekan. Semua dirancang untuk menyeimbangkan kebutuhan perkembangan dengan akar budaya Nusantara.

Kegiatan yang mengusung tema “Ngudi Rasa, Ngulir Budi, Amerdi Siwi” ini bertujuan untuk memberi kesadaran kepada pengunjung bahwa pendidikan anak tidak hanya bergantung pada teori psikologi modern, tetapi juga nilai-nilai lokal seperti pengenalan rasa, pengelolaan emosi, dan pembentukan daya pikir, motorik, dan sosial.

Acara terbagi dalam tiga rangkaian utama. Pambiwara Wiwitan menjadi pembuka sekaligus peluncuran Pusat Kajian dan Pendidikan Anak-Keluarga Berbasis Budaya Jawa. Dilanjut dengan Rembag Nuju Prana, sebuah talk show yang membahas konsep pengasuhan berbasis budaya. Puncaknya, Panggung Seni lan Dolanan Sesarengan menghadirkan seni dan permainan tradisional yang melibatkan anak-anak serta keluarga.

Anggiastri H. Utami, psikolog yang juga moderator acara, menyampaikan bahwa peringatan sewindu ini menjadi sarana untuk menegaskan kembali visi Omah Perden dalam dunia pengasuhan dan pendidikan.

“Tujuan dari tema yang kami canangkan, kami berpikir bahwa pendidikan anak dan keluarga adalah suatu hal yang tidak bisa dipisahkan. Proses anak bertumbuh dan berkembang itu pasti sangat erat kaitannya dengan orang tua, sehingga ketahanan keluarga ini menjadi salah satu hal kunci, proses supaya anak-anak kedepannya tumbuh dan berkembang menjadi anak bangsa yang tentunya bisa menguatkan fondasi negara,” ucap Anggiastri saat diwawancarai, Sabtu (20/9/2025).

Ia menambahkan, Omah Perden ingin terus memperluas jejaring dengan berbagai pihak, baik lewat diskusi akademis, praktik lapangan, bahkan riset yang akan dijalankan ke depan. Dengan begitu, nilai-nilai yang dibawa tidak berhenti pada acara peringatan, tapi bisa berkembang lebih luas di masyarakat.

Sementara itu, salah satu pengunjung, Abiyoso, datang bersama dua anaknya untuk ikut meramaikan acara. Menurutnya, kegiatan yang disediakan memberi pengalaman lengkap bagi anak-anak.

“Di acara Sewindu Omah Perden ini saya mengajak dua anak saya ikut kegiatan yang disediakan. Ada permainan, edukasi, dan juga seni seperti dongeng. Menurut saya ini ide bagus, karena dalam satu acara ada banyak aktivitas. Anak-anak saya tadi hampir ikut semuanya mulai dari bermain, menonton dongeng, sampai ikut kelas seni,” ujarnya.

Lebih lanjut, Abiyoso menyebut acara ini bukan sekadar menyenangkan tetapi juga memberi nilai edukasi. Ia berharap Omah Perden terus berkembang dan menghadirkan program yang bermanfaat bagi anak maupun orang tua.

Perjalanan sewindu ini bukan sekadar perayaan, tetapi juga inspirasi untuk melangkah lebih jauh. Omah Perden ingin menjalin kolaborasi lebih luas, sekaligus mendorong kesadaran bahwa keluarga adalah fondasi pertama pembentukan karakter bangsa.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|