Cek Izin Edar BPOM Sebelum Beli Kosmetik, Viral Bukan Jaminan

2 hours ago 2

Kosmetik (ilustrasi). Dokter mengingatkan konsumen untuk memeriksa label pada kemasan produk perawatan kulit guna memastikan produk yang hendak dibeli sudah terdaftar dan mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsumen, terutama kaum muda, sering kali tergiur pada produk yang viral tanpa memperhatikan aspek terpenting yakni keamanan dan legalitasnya. Padahal, penggunaan produk yang tidak terjamin mutunya dapat membawa risiko serius bagi kesehatan kulit jangka panjang.

Dokter spesialis dermatologi, venereologi, dan estetika dr Amaranila Lalita Drijono mengingatkan konsumen untuk memeriksa label pada kemasan produk perawatan kulit guna memastikan produk yang hendak dibeli sudah terdaftar dan mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). "Kalau membeli yang dijual bebas perhatikan apakah ada label dari BPOM, itu nomor satu paling penting ya, karena dengan adanya label dari BPOM itu menandakan sudah diperiksa dan itu lebih aman untuk diedarkan," kata dia pada Rabu (5/11/2025).

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Lulusan Universitas Indonesia itu menyampaikan produk kosmetik yang dipasarkan di Indonesia harus memiliki izin edar dari BPOM, yang menerbitkan izin edar setelah memeriksa kandungan dan memastikan keamanan produk. Selain memeriksa izin edar, konsumen disarankan mengecek bahan-bahan yang terkandung pada produk kosmetik yang hendak dibeli.

Pada produk kosmetik yang berizin edar, informasi mengenai kandungan bahan aktif produk dicantumkan dalam label pada kemasan produk. Dokter Amaranila menyampaikan penggunaan dalam jangka panjang produk perawatan kulit dengan kandungan hidrokuinon melebihi batas aman dapat menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan kulit.

"Agak sulit untuk mengetahuinya ya, karena dia sama-sama krimnya berwarna putih biasanya," kata dia.

"Kita baru tahu kadang-kadang itu ada hidrokuinon salah satunya bila terekspos matahari lama-lama berubah menjadi agak kecoklatan karena teroksidasi, nah mungkin itu bisa kita duga mengandung hidrokuinon," ujarnya.

Ia menyatakan produk perawatan kulit yang mengandung hidrokuinon maupun retinoid sebaiknya digunakan sesuai dengan resep dokter. Dokter bisa merekomendasikan dosis serta cara penggunaan yang tepat untuk menghindari kemungkinan iritasi dan alergi.

Dokter Amaranila juga mengemukakan pentingnya edukasi mengenai aturan penggunaan produk kecantikan yang mengandung bahan kimia seperti hidrokuinon dan retinoid beserta efek sampingnya. Kalau mengalami masalah setelah menggunakan produk perawatan kulit tertentu, ia mengatakan, maka konsumen sebaiknya segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional atau dokter.

"Dibawa produknya tersebut juga ke dokter untuk ditunjukkan bahwa apa yang sudah dipakai sehingga mudah-mudahan itu membantu dokter dalam menegakkan diagnosis yang tepat untuk keluhan yang diderita oleh si pemakai," ujarnya.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|