Foto ilustrasi. - Ist/Freepik
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bantul masih menunggu kejelasan dari pemerintah pusat terkait rencana penyaluran program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi lansia dan penyandang disabilitas. Wacana tersebut masih dalam tahap pembahasan dan belum ada keputusan resmi apakah akan direalisasikan pada 2026 mendatang.
Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinsos Bantul, Tri Galih Prasetya, mengatakan selama ini Pemkab Bantul sudah menjalankan dua program serupa, yakni Boga Sehat yang dibiayai APBD dan bantuan Permakanan dari Kementerian Sosial.
“Kami masih menunggu tindak lanjut dari pusat. Sebenarnya dari APBD sudah ada program dengan bentuk yang sama. Hanya belum tahu apakah nanti akan digabungkan menjadi satu atau bagaimana,” ujarnya, Jumat (7/11/2025).
Menurut Galih, kedua program itu selama ini berjalan saling melengkapi. Program Boga Sehat menyasar lansia dan difabel melalui pemberian makanan siap saji, sedangkan Permakanan Kemensos dikelola kelompok masyarakat (pokmas) dan disalurkan dua kali sehari kepada lansia penerima manfaat.
“Dari Pemda DIY juga ada program serupa, namanya Jaminan Sosial Lanjut Usia, tapi bentuknya sembako,” imbuhnya.
Meski begitu, Galih mengakui jangkauan kedua program tersebut belum sepenuhnya menyentuh seluruh lansia dan difabel di Bantul. “Masih banyak yang belum tersasar. Jadi kalau nanti program MBG disatukan dan diperluas, tentu lebih baik,” ujarnya.
Sementara itu, Plt. Sekretaris Dinsos Bantul, Tatik Windari, menuturkan pihaknya belum menerima keputusan resmi dari pemerintah pusat terkait pelaksanaan MBG bagi lansia dan difabel. “Kami juga masih menunggu keputusan resmi, apakah jadi diluncurkan atau tidak tahun depan,” jelasnya.
Berdasarkan data Dinsos dan BPS 2024, jumlah penyandang disabilitas di Bantul mencapai 6.942 orang serta 558 anak difabel. Adapun populasi lansia terdiri atas 55.380 jiwa usia 60–64 tahun, 44.200 jiwa usia 65–69 tahun, 27.480 jiwa usia 70–74 tahun, dan 36.160 jiwa berusia di atas 75 tahun.
“Kami berharap program MBG ini segera dipastikan dan disinergikan dengan program daerah agar penanganan sosial bagi kelompok rentan bisa lebih efektif,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


















































