Bank Muamalat Hadirkan SRIA Sosial Perdana di Indonesia

2 hours ago 2

Bank Muamalat Hadirkan SRIA Sosial Perdana di Indonesia Direktur Utama Bank Muamalat Imam Teguh Saptono (kedua kanan) menyerahkan mock up produk Sharia Restricted Investment Account (SRIA) sosial pertama di Indonesia kepada Direktur Utama RS Roemani Muhammadiyah Sri Mulyani (kedua kiri) disaksikan Anggota Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Sulistyowati (kiri) dan Direktur Eksekutif Baitulmaal Muamalat (BMM) Tegar Sangga Barkah (kanan) dalam rangkaian Synergy Roadshow 2025 di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (18/9 - 2025).

JAKARTA— PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menghadirkan produk Sharia Restricted Investment Account (SRIA) bidang sosial pertama di Tanah Air untuk pengadaan alat kesehatan Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah, Semarang.

Produk SRIA sosial tersebut dikenalkan dalam Synergy Roadshow 2025 di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (19/9/2025). Meski masih piloting dalam skala terbatas, proyek ini diharapkan dapat membuka peluang pengembangan pembiayaan campuran (blended-financing) antara keuangan sosial dan komersial untuk berbagai proyek dan layanan keumatan lainnya.

BACA JUGA: Pariwisata Butuh Pembiayaan, Berharap Suku Bunga Bank Turun

Direktur Utama Bank Muamalat Imam Teguh Saptono sangat bersyukur Bank Muamalat dapat ambil bagian dalam mempersiapkan produk SRIA sosial pertama ini. Sebab, SRIA sosial menjadi bukti blended-financing dalam keuangan syariah dapat menjadi solusi untuk memaksimalkan pemanfaatan aset umat. Instrumen ini juga bisa memberikan dampak sosial yang berkesinambungan dalam bentuk layanan kesehatan kepada masyarakat khususnya kaum dhuafa yang merupakan bagian dari kesadaran global impacted investment dan pemenuhan maqashid syariah dan sekaligus Sustainable Development Goals (SDGs).

"Penyediaan alat kesehatan yang semakin lengkap dan semakin berkualitas akan meningkatkan kualitas layanan masyarakat yang berobat ke rumah sakit. Insya Allah, SRIA sosial dapat berdampak positif nyata baik bagi para pasien, donatur, investor, maupun Bank Muamalat," ungkap Imam.

Bagi bank pertama murni syariah di Indonesia ini, SRIA sosial menjadi perwujudan simpul-simpul maqashid syariah di antaranya menjaga jiwa dan lingkungan (people and planet). SRIA sosial juga ikut menjaga kecerdasan khususnya kecerdasan finansial karena para pihak melibatkan diri dalam inovasi produk sehingga literasi dan inklusi keuangan syariah meningkat.

Direktur Utama RS Roemani Muhammadiyah Sri Mulyani menyambut baik SRIA sosial pertama yang akan dimanfaatkan RS Roemani Muhammadiyah. Instrumen tersebut sejalan dengan visi rumah sakit yang berdiri sejak 27 Agustus 1975 itu.

"Visi kami adalah menyediakan layanan kesehatan berkualitas global dan terjangkau dengan teknologi terkini dan dilandasi nilai-nilai Islami. Hal itu sangat selaras dengan tujuan penggunaan SRIA sosial," ujar Sri.

Sebagai informasi, Synergy Roadshow 2025 merupakan aktivitas bersama antara Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Bank Muamalat untuk memantau dan memantapkan kinerja bisnis seluruh region Bank Muamalat yang dilaksanakan di lima kota. Setelah dilaksanakan di Medan, Sumatera Utara pada akhir Agustus lalu, Synergy Roadshow 2025 kali ini digelar di Semarang dan berikutnya di Surabaya, Jawa Timur dan Makassar, Sulawesi Selatan hingga awal Oktober 2025.

Optimisme
Imam menambahkan, forum bersama para region head dan branch manager ini bertujuan untuk menyampaikan pesan dan arahan manajemen kepada seluruh insan Muamalat di daerah. Manajemen juga menyampaikan rencana strategis ke depan untuk membangun semangat dan optimisme sukses ke depan.

Salah satu poin bahasan dalam pertemuan ini adalah evaluasi kinerja semester pertama 2025. Sepanjang semester pertama 2025 ini, refocussing bisnis yang sedang dijalankan Bank Muamalat dengan memperkuat segmen retail mulai menunjukkan pertumbuhan positif. Pembiayaan konsumer Bank Muamalat tumbuh mencapai Rp3,4 triliun.

Dibandingkan semester pertama 2024, pencairan (disbursement) pembiayaan konsumer untuk segmen retail juga terus meningkat. Produk-produk seperti pembiayaan paket perjalanan ibadah haji khusus Prohajj Plus, multiguna, KPR iB Hijrah, dan Solusi Emas Hijrah mencatat kenaikan yang impresif.

"Insya Allah transformasi bisnis yang sedang kami lakukan sudah berada pada jalur yang tepat. Bank Muamalat bertekad menumbuhkan bisnis secara sehat dan berkelanjutan," ungkap Imam.

Per 30 Juni 2025, total pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat mencapai Rp17,5 triliun. Sementara, total dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp44,8 triliun. Bank Muamalat juga melaporkan total aset sebesar Rp60,6 triliun dan perolehan laba sebelum pajak (profit before tax) sebesar Rp10,8 miliar per akhir Juni 2025.

Maqashid syariah dan visi baru
Selain kinerja bisnis, Bank Muamalat juga bertekad kembali menguatkan dan menginternalisasi lima simpul maqashid syariah ke dalam aktivitas perbankannya secara bertahap dan berjenjang. Lima simpul maqashid syariah tersebut direfleksikan dalam upaya meningkatkan iman, menjaga keselamatan jiwa dan lingkungan (people and planet), menambah kecerdasan khususnya finansial, menjaga keberlanjutan keturunan yang diwujudkan dalam pengembangan ekonomi berkelanjutan, serta meningkatkan kesejahteraan.

"Itulah sebabnya kami juga meneguhkan visi baru 'Menjadi Jalan Hijrah Menuju Berkah'. Visi ini merupakan kompas penuntun Bank Muamalat mencapai maqashid syariah, kembali ke khittah," kata Imam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|