7 Merek Global yang Alami Kerugian Fantastis Akibat Seruan Boikot Produk Pro Israel

1 week ago 7

Pengunjuk rasa membawa poster saat aksi damai Lampung bersama Palestina di Tugu Adipura, Bandar Lampung, Lampung, Sabtru (19/4/2025). Mereka menyerukan boikot terhadap produk dari Israel dan meminta penghentian serangan Israel kepada warga Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA— Sejak meletusnya agresi Israel ke Jalur Gaza pada Oktober 2023, gerakan boikot global besar-besaran diluncurkan dengan menargetkan merek-merek besar yang mendukung Israel, terutama di negara-negara Arab dan Muslim.

Gerakan ini telah berdampak pada kinerja perusahaan-perusahaan besar internasional, menyebabkan kerugian finansialsangat besar yang diperkirakan mencapai miliaran dolar.

Dunia Muslim adalah pasar yang sangat besar dan terus berkembang, dengan perkiraan populasi dua miliar jiwa yang merupakan bagian penting dari konsumen global.

Konsumen Muslim telah menunjukkan kesadaran yang semakin meningkat akan pentingnya daya beli mereka.

Modal ini telah berubah menjadi alat penekan ekonomi guna membujuk perusahaan-perusahaan multinasional agar menghormati prinsip-prinsip dan problematika mereka.

Cakupan boikot ini tidak terbatas pada orang Arab dan Muslim, tetapi juga mencakup solidaritas dari berbagai latar belakang dan kebangsaan di seluruh dunia.

Mereka bersatu mendukung hak-hak dan perjuangan rakyat Palestina dalam rangka mendapatkan kebebasan dan penentuan nasib sendiri.

Solidaritas ini mendapatkan legitimasinya dari pengalaman historis yang serupa, terutama gerakan anti-apartheid di Afrika Selatan.

Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) terhadap Israel telah menjadi dampak global nyata, mencerminkan kekuatan individu dan komunitas untuk membawa transformasi ekonomi yang besar.

Berikut adalah tujuh merek besar yang mengalami kerugian signifikan akibat boikot tersebut, dikutip dari Aljazeera, Kamis (11/9/2025):

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|