400 Rumah di Jakbar Terbakar, Api Berasal dari Toko Alat Tulis

2 hours ago 2

Harianjogja.com, JAKARTA - Sebanyal 400 rumah di Gang Langgar 1, Tangki, Tamansari, Jakarta Barat, hangus terbakar pada Minggu (29/9). Api diduga berasal dari sebuah toko alat tulis.

"Dari pemeriksaan yang sudah dilakukan, api diduga berasal dari toko alat tulis," kata Kapolsek Metro Tamansari AKBP Riyanto saat ditemui di posko pengungsian warga di Tamansari, Jakarta Barat, Senin.

Di lokasi, garis polisi telah terpasang di salah satu bangunan yang diduga menjadi sumber kebakaran itu.

Tidak ada barang yang tersisa di dalam toko tersebut, kecuali puing kebakaran.

Sementara itu, Pemerintah Kota Jakarta Barat menyiapkan sejumlah lokasi pengungsian bagi warga yang menjadi korban kebakaran di Gang Langgar 1, Tangki, Tamansari.

"Sudah kita siapkan pengungsian. Tadi Lurah Tangki sudah laporan, ada di kantor lurah dan masjid," ujar Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto saat dihubungi di Jakarta.

BACA JUGA: Kota Jogja Masih Boleh Buang Sampah ke TPA Piyungan hingga 3.000 Ton

Di lokasi kebakaran, Lurah Tangki Iqbal Rahmat menyampaikan hingga saat ini, terdapat 175 warga yang mengungsi di Kantor Kelurahan dan 50 warga mengungsi di Masjid Al-Muhajirin. Sementara secara keseluruhan, jumlah warga yang terdampak kebakaran tersebut sebanyak 1.256 orang.

"Kami sudah siapkan dua tempat pengungsian yang lain, yaitu empat tenda dari Dinas Sosial, karena lokasi, bukan karena kami enggak mau pakai Tagana, tenda mereka terlalu besar. Jadi, warga masih bisa lewat," ungkap Iqbal.

Menurut dia, keempat tenda tersebut sudah dilengkapi dengan berbagai kebutuhan pengungsi, termasuk tempat tidur dan dua toilet portabel.

"Sementara kamar mandi untuk warga, disediakan di masjid," ucap Iqbal.

Selain itu, pihak kelurahan juga menyediakan tambahan lokasi pengungsian di GOR Lokasari sebagai antisipasi.

Namun meskipun sudah disiapkan lokasi pengungsian, dia mengatakan kebanyakan warga memilih untuk tidak tinggal di pengungsian, tetapi di rumah keluarga mereka masing-masing.

"Jadi, kami lihat dulu yang empat ini apakah memang masyarakat mau tinggal di tenda sini, kalau memang kurang, kami tambah, kembali lagi, kita bangun lagi," tutur Iqbal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|