4 Penyebab Gelapnya Hati

17 hours ago 8

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Generasi terbaik umat Islam adalah para sahabat Nabi Muhammad SAW. Mereka mendapatkan pelajaran dan bimbingan langsung dari sang pembawa risalah Islam.

Di antara para sahabat Nabi, terdapat golongan yang disebut sebagai assabiqunal awwalun. Mereka itulah orang-orang yang mula-mula memeluk Islam, yakni pada masa sebelum hijrahnya Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah.

Abdullah bin Mas’ud termasuk dari golongan demikian. Bahkan, sosok yang akrab disapa Ibnu Mas'ud ini begitu dekat dengan Rasulullah SAW. Saat masih berusia anak-anak, ia sering membersamai Nabi SAW ke manapun pergi. Dialah antara lain yang sering mengambilkan air untuk keperluan beliau wudhu atau melakukan pelbagai pekerjaan di rumah al-Musthafa.

Interaksi Ibnu Mas’ud dengan Rasululullah SAW begitu intens. Alhasil, banyak ilmu-ilmu yang berhasil diserapnya dari beliau, termasuk dalam hal hikmah Alquran. Nabi SAW pernah bersabda, "Barangsiapa yang ingin membaca Alquran yang baik seperti pertama kali ia turun, maka bacalah seperti bacaan Abdullah bin Mas’ud."

Selain memiliki kecerdasan dan ingatan yang kuat, Ibnu Mas'ud juga termasuk ahli hikmah. Khususnya setelah Nabi SAW wafat, ia adalah salah seorang sahabat yang memiliki banyak murid. Orang-orang berkumpul untuk menyimak pengajaran darinya.

Hati yang bersih

Di antara pokok-pokok yang menjadi fokus Abdullah bin Mas'ud ialah penyucian hati. Menurut Ibnu Mas'ud, ada empat hal yang menyebabkan hati menjadi gelap.

Pertama, perut yang terlalu kenyang. Kekenyangan hanya menumpulkan batin dan mendekatkan diri pada egoisme.

Kedua, bergaul dengan orang-orang yang zalim. Seorang Mukmin hendaknya bersahabat dengan orang-orang yang dapat mendekatkan dirinya kepada kebaikan.

Ketiga, melupakan dosa-dosa masa silam tanpa disertai perasaan menyesal. Setiap orang pernah melakukan kesalahan. Yang terbaik ialah bertobat, meminta maaf kepada korban, dan memohon ampun kepada Allah SWT. Untuk selanjutnya, perbuatan dosa itu menjadi pelajaran baginya agar tak diulangi di kemudian hari.

Terakhir, panjang angan-angan. Ini seturut dengan sabda Nabi SAW, sebagaimana diriwayatkan oleh Ali, "Sesungguhnya, perkara yang paling saya takutkan terhadap kalian adalah menuruti hawa nafsu dan panjang angan-angan. Adapun menuruti hawa nafsu dapat menghalangi dari kebenaran, sedangkan panjang angan-angan artinya sama dengan mencintai dunia.”

Sebaliknya, ada empat hal yang dapat membuat seorang insan memiliki hati yang terang.

Pertama, hati-hati dalam mengisi perut. Kedua, bergaul dengan orang-orang yang baik. Ketiga, mengenang dosa-dosa yang lalu dengan penuh penyesalan. Keempat, pendek angan-angan.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|